Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Peduli Krisis Iklim, ANJ Terapkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan

Kompas.com - 17/12/2021, 17:05 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Bahkan, kata dia, penggunaan pupuk organik kompos dari tandan kosong dan limbah cair kelapa sawit di lokasi yang sudah ada composting plant telah mencapai 100 persen.

“Penggunaan pupuk organik kompos hampir mencakup 60 persen area kami di kebun Belitung dan Sumatera Utara sesuai kapasitas maksimal produksi. Kami akan membangun composting plant baru di Kalimantan Barat tahun depan dan rencana berikutnya menambah composting plant di Sumatera Utara,” paparnya.

Adapun kebijakan pemupukan kompos organik itu merupakan salah satu komitmen ANJ dalam mewujudkan kebijakan Nol Pembakaran Lahan.

Di samping itu, pemanfaatan limbah dari tandan buah kosong (TBK) menjadi pupuk organik merupakan wujud penerapan “Praktik Pertanian Terbaik” yang sudah dijalankan ANJ sejak 2012.

“Inovasi pupuk organik dari tandan kosong juga secara tidak langsung akan menahan atau menyimpan air dan menjaga kelembapan tanah,” kata Jajang.

Baca juga: Kebijakan Pro-Perempuan ANJ: Kesetaraan Gender dan Pemenuhan Hak Pekerja Perempuan

Implementasi pupuk organik itu sangat membantu perusahaan dalam upaya mencapai target finansial dan nonfinansial, seperti mengurangi biaya operasional perusahaan untuk penggunaan pupuk konvensional hingga memperbaiki kesehatan tanah.

Penggunaan kompos organik seringkali dipadukan dengan Sistem Penyerbukan Terpadu (IPS) yang inovatif.

Melalui IPS, kumbang penyerbuk Elaeidobius kamerunicus bisa secara maksimal melakukan penyerbukan bunga kelapa sawit agar tumbuh menjadi buah.

“Berkat inovasi ini, pada Juli 2021, produksi telah berhasil mencapai 11 sampai 13,5 ton per hektar (ha). Sama halnya seperti tahun lalu, kami ingin melampaui target panen,” ucap Jajang.

Selain itu, saat ini ANJ sedang mengembangkan inovasi konservasi tanah pada saat replanting yang merupakan bagian dari mekanisasi untuk mengurangi erosi tanah dengan menerapkan sistem double-terrace dan wide-terrace.

Baca juga: Upaya ANJ Lindungi Keanekaragaman Hayati Indonesia

Dalam hal preservasi air, ANJ melakukan percobaan fertigasi air yang membantu pengelolaan kelembapan tanah serta pasokan air dan nutrisi secara lebih efisien ke pohon kelapa sawit. Cara ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan air.

Selanjutnya terdapat perbaikan area sempadan sungai dengan konservasi hutan, sehingga air bisa diretensi.

Selain itu, ada pula inovasi pengenalan dan implementasi penyemprotan micron herbi yang membatasi penggunaan bahan kimia ke tanah serta penggunaan electrostatic precipitators (ESP) untuk mengurangi emisi partikulat atau polusi udara.

Lebih jauh, Jajang menerangkan, korporasi saat ini tengah menjajaki riset untuk mengeksplorasi mikroba bermanfaat dari alam sekitar dan perkebunan ANJ.

Riset itu nantinya akan dimanfaatkan untuk pengembangan pengendalian hama secara biologi, pengembangan mikroba dekomposer guna mengurangi pupuk kimia, dan pemanfaatan biomassa buat energi.

Baca juga: Dukung Pengembangan SDM, ANJ Jalankan Program PAUD dan TK di Papua Barat

Pengelolaan air limbah PT Austindo Nusantara Jaya Agri Papua (ANJAP) di Sorong Selatan, Papua.DOK. ANJ Group Pengelolaan air limbah PT Austindo Nusantara Jaya Agri Papua (ANJAP) di Sorong Selatan, Papua.

“Produk yang kami hasilkan (semuanya) sehat. Itu yang dipersiapkan dan dikaji, sehingga karakter ANJ bisa disebut sebagai sustainable plantation,” papar Jajang.

Tak hanya berkutat di sektor kelapa sawit, inovasi berkelanjutan juga dilakukan ANJ di produk pertanian edamame dan sagu. Keduanya merupakan core business yang dijalankan ANJ selain kelapa sawit.

Adapun inovasi di edamame terkait seleksi benih unggul yang dilakukan melalui cara konvensional maupun kultur jaringan.

Di samping itu, ada pula pemanfaatan mikroba bermanfaat untuk pengendalian hama dan pelestarian lingkungan sekitar dengan tanaman inang parasitoid dan predator hama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com