Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Optimis Otomotif RI Bisa Bersaing di Pasar Global

Kompas.com - 31/10/2022, 18:40 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, industri otomotif Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang bahkan bersaing di kancah internasional. Oleh sebab itu, pemerintah pun berupaya memfasilitasi melalui pembangunan proving ground.

Proving ground merupakan fasilitas pengujian kendaraan di luar ruangan (outdoor test) yang berstandar internasional, mengacu pada United Nations Agreement Concerning The Adoption of Uniform Conditions of Approval and Reciprocal Recognition of Approval For Motor Vehicle Equipment and Parts (UN Agreement).

Proving Ground Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) tersebut akan dibangun di Bekasi, Jawa Barat. Adapun proyek infrastruktur itu dikerjakan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Baca juga: Bank Danamon: Industri Otomotif Sangat Penting Bagi Indonesia

Pembangunannya ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero) atau PII, dan PT Indonesia International Automotive Proving Ground (IIAPG) di Jakarta pada Senin (31/10/2022).

"Dengan dilaksanakan proyek ini, tentu tidak hanya sekedar biayanya tapi manfaatnya bagi perekonomian nasional, dan juga bagi perekonomian di Bekasi sendiri yang menjadi lokasi akan bisa meningkatkan aktivitas, yaitu mendukung industri otomotif Indonesia sehingga mampu menembus pasar internasional," ujar Sri Mulyani.

Ia menjelaskan, saat ini produk otomotif buatan Indonesia memang sudah sebagian masuk dalam pasar global, namun memiliki tahapan yang cukup rumit karena saat di ekspor harus kembali diuji di negara tujuan, lantaran RI tidak memiliki fasilitas pengujian yang berstandar internasional.

Maka dengan pembangunan proving ground tersebut, Indonesia bakal memiliki fasilitas pengujian kendaraan yang berstandar internasional. Dia bilang, proving ground pertama di RI ini sekaligus mencakup standar-standar otomotif yang memang sudah dibakukan pada level regional ASEAN.

"Maka proving ground ini akan menjadi suatu fasilitas untuk bisa mendukung industri otomotif nasional di dalam ekspor, tidak lagi harus melalui pengujian di negara tujuan sehingga batasan teknsi itu bisa dihilangkan," ungkap Bendahara Negara itu.

Baca juga: Menperin: Perusahaan Otomotif Asal Jepang, Korsel, dan China Bergairah Investasi di Indonesia

Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, transformasi ekonomi Indonesia dicirikan dengan kemampuan membangun industri manufaktur yang kompetitif di level global. Menurutnya, tak ada negara yang mampu menjadi negara industri jika perekonomiannya didominasi dari sisi sumber daya alam, tanpa adanya nilai tambah.

Maka otomotif menjadi salah satu industri manufaktur berpeluang untuk dikembangkan. Sektor yang memiliki peranan penting bagi ekonomi nasional ini, bahkan sempat terkontraksi 34,29 persen di 2020 atau pada masa pandemi. Oleh sebab itu, pemulihan sektor otomotif perlu terus didukung pemerintah, yang dalam hal ini Kemenkeu melalui PII berperan sebagai penjaminan proyek proving ground tersebut.

"Proyek ini akan dibangun dalam 2 tahun dan berusia 15 tahun. Ini tidak hanya pembangunan fisik namun keseluruhan sistem, bahkan hingga maintenance-nya. Tentu Ini adalah sebuah proyek komprehensif, tidak hanya sekedar membangun di area 90 hektar di Bekasi, tapi untuk menguji kendaraan bermotor sehingga dia mampu memenuhi standar internasional," pungkas Sri Mulyani.

Sebagai informasi nilai investasi proyek proving ground tersebut sebesar Rp 1,98 triliun menggunakan skema pengembalian investasi availibility payment sebesar Rp 339,9 miliar per tahun dengan periode kerja sama proyek selama 17 tahun, termasuk 2 tahun masa konstruksi.

Baca juga: Pelayanan Kepelabuhan Makin Efisien, Ekspor Otomotif RI Diyakini Terus Membaik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

50.000 Wisatawan ke Bali, Sandiaga: Perputaran Ekonomi World Water Forum Bisa Rp 1,5 Triliun

Whats New
Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Biomassa Batang Singkong dan Karet Dikembangkan di Lampung

Whats New
LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Whats New
Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Equity Life dan BJB Hadirkan Asuransi Multi Protection, Apa Manfaatnya?

Whats New
KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

KCIC Operasikan 48 Perjalanan Kereta Cepat Whoosh Selama Libur Panjang Waisak

Whats New
Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Lewat Inovasi ICT, Anak Usaha Semen Indonesia Bidik Potensi Akuisisi Pelanggan Baru

Whats New
Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Sistem Pengolah Sampah Jangjo Atasi Limbah Mal dan Perumahan di Jakarta

Whats New
Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Catat, Ini Jadwal Seleksi SPMB PKN STAN 2024

Whats New
Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

DAMRI Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen meski Catatkan Laba Bersih pada 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com