JAKARTA, KOMPAS.com - Platform peer-to-peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (Tanifund) dikabarkan mengalami masalah gagal bayar kepada lender atau pemberi pinjamannya (investor) sebesar Rp 14 miliar.
Jumlah tersebut merupakan gabungan dari sekitar 128 investor yang menjadi lender di plaform tersebut.
Kuasa hukum korban gagal bayar Hardi Syahputra Purba mengatakan, Tanifund telah memberikan proposal penawaran kepada calon investor melalui web dan media elektronik pada 2019.
Baca juga: Kredit Macet Fintech P2P Lending TaniFund Capai 49 Persen, OJK: Risiko Ditanggung Lender
"Penawaran menampilkan janji bombastis dan prestisius seperti return investasi yang besar, TKB90 yang sangat tinggi, dan proteksi investasi dilindungi oleh asuransi sebesar 80 persen," kata dia dalam siaran pers, dikutip Kamis (8/12/2022).
Ia menjelaskan, janji tersebut membuat ribuan investor atau lender tertarik lalu berbondong-bondong menanamkan investasinya di Tanifund.
Menurut penuturan Hardi, setelah ikut berinvestasi di Tanifund selama beberapa waktu, pihak investor atau lender kemudian menerima return dari portofolio investasi.
"Beragam revenue yang diterima oleh klien sesuai dengan jenis dan macam investasinya," imbuh dia.
Baca juga: Incar 1 Juta Mitra Petani dan UMKM, Ini Strategi TaniFund
Namun demikian, sejak tahun 2021 sampai saat ini, investor atau lender sudah tidak lagi menerima pembagian hasil (return) dari investasi yang ditanamkan.
Adapun kata dia, pihak Tanifund mengatakan kegagalan panen para petani yang disebabkan faktor alam seperti hujan dan hama menjadi pemicu gagal bayar kepada para investor.
Selain pembagian hasil (return) dari investasi, Hardi menyebut, modal pokok investor juga tidak dikembalikan oleh Tanifund hingga saat ini.
Baca juga: Pemerintah Sudah Kantongi Rp 339 Miliar dari Pajak Kripto dan Fintech P2P Lending
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.