Selain itu, Djoko bilang, negara-negara lain juga menerapkan pemberian subsidi pada moda transportasi perkotaan. Bedanya, beberapa negara tidak hanya memberikan subsidi tetapi juga menerapkan tarif khusus untuk golongan tertentu.
Menurutnya, penerapan tarif khusus ini juga bisa diterapkan pada moda transportasi perkotaan di Indonesia, tak terkecuali pada LRT Jabodebek dan KRL Commuterline.
"Misalnya, tarif normalnya setelah disubsidi itu Rp 15.000, kemudian pemerintah punya kebijakan (tarif khusus) lansia ada potongan 50 persen, pelajar potongan 50 persen. Di Singapura kalau enggak salah ada 7 kelompok yang dapat potongan. Sah itu, tapi tarifnya sudah disetujui dulu," jelas Djoko.
Tarif ideal LRT Jabodebek
Djoko menuturkan, berdasarkan penghitungan di tahun 2019, besaran tarif LRT Jabodebek yang ideal sekitar Rp 12.000-Rp 15.000.
Besaran tarif tersebut tentunya sudah termasuk subsidi dari pemerintah.
"Untuk LRT ini tahun 2019 itu kira-kira tarifnya pada saat itu kisaran Rp 12.000-Rp 15.000. Tentunya dengan melihat kemampuan masyarakat juga kan," tutur Djoko.
Baca juga: Menengok Rencana Pembangunan LRT Bali, Sudah Sampai Mana?
Progress LRT Jabodebek
Risal Wasl bilang, saat ini progres LRT Jabodebek Sudah di tahap test commissioning untuk memastikan sistem yang dibangun sudah sesuai dengan ketentuan dan berjalan dengan baik.
"LRT saat ini sedang dilakukan trial atau test commissioning artinya masih di wilayah kontraktor dan operator," jelasnya.
Setelah tahap test commissioning selesai, maka LRT Jabodebek siap untuk diujicoba dengan penumpang dalam jumlah yang terbatas atau soft launching. Adapun soft launching ini akan dilakukan pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023.
"Nanti setelah semuanya lulus dan semua berjalan nanti dia akan kita uji untuk keluarkan sertifikatnya. Setelah sertifikat selesai, kita keluarkan izin operasinya. Setelah izin operasi silakan operasi," tuturnya.
Baca juga: Tidak Jadi Gratis, Segini Tarif LRT Jabodetabek Saat Soft Launching 12 Juli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya