Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Sebut Tarif LRT Jabodebek Murah, Ini Usulannya

Kompas.com - 06/06/2023, 11:11 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah menggodok besaran tarif LRT Jabodebek yang akan beroperasi Agustus mendatang.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal memastikan tarif LRT Jabodebek lebih murah daripada tarif transportasi alternatif lainnya di sekitar wilayah penyangga.

"Yang pasti lebih murah lebih nyaman aman daripada angkutan yang dekat. Karena kan lebih tepat waktu ya, terinteintegrasi dengan baik, dari Cibubur bisa naik KRL dari dukuh atas dan angkutan lainnya," ujarnya di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Risal mengungkapkan tarif LRT Jabodebek yang saat ini diusulkan, untuk tarif awal sebesar Rp 5.000 dan selanjutnya dikenakan tarif Rp 750 per kilometer. Dengan demikian untuk tarif LRT Jabodebek jarak terjauh sekitar Rp 25.000.

Baca juga: LRT Jabodebek Terapkan Cashless Sejak Soft Launching di Juli 2023

"Tapi ini masih konsep artinya bisa berubah karena ada tiga alternatif masalah tarif tadi. Sifatnya sekarang masih usulan bukan utusan. Usulan yang paling efisien murah enak nyaman bagi masyarakat pengguna," ucapnya.

Tarif LRT Jabodebek disubsidi

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyebut tarif LRT Jabodebek akan diberikan subsidi atau public service obligasi (PSO) sehingga besarannya terjangkau bagi masyarakat.

"Besaran tarif sedang diproses untuk ditetapkan dalam PM Perhubungan. Memang akan ada unsur subsidi dalam tarif akhirnya. Besarannya nanti akan disosialisasikan segera," ujar Adita kepada Kompas.com, Selasa (16/5/2023).

Adita bilang, besaran subsidi yang akan diberikan untuk tarif LRT Jabodebek jarak terjauh mencapai hampir separuhnya.

"Untuk jarak terjauh komponen subsidi sekitar 40 persen," kata dia.

Tanpa subsidi, Tarif LRT Jabodebek capai Rp 50.000

Pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno menyebut, tarif LRT Jabodebek bisa mencapai Rp 50.000 jika tidak disubsidi pemerintah.

Namun, lantaran LRT Jabodebek merupakan moda transportasi perkotaan, maka harus mendapatkan subsidi dari pemerintah sehingga besaran tarif Rp 50.000 tidak mungkin diterapkan.

"Kalau tidak disubsidi, LRT Jabodebek itu tarifnya Rp 50.000, cukup tinggi kan jadi gak mungkin," kata Djoko kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

Pemberian PSO ini juga diterapkan pemerintah untuk penentuan besaran tarif moda transportasi perkotaan lainnya seperti di Jakarta pada KRL, MRT, LRT, dan Transjakarta.

Selain itu, Djoko bilang, negara-negara lain juga menerapkan pemberian subsidi pada moda transportasi perkotaan. Bedanya, beberapa negara tidak hanya memberikan subsidi tetapi juga menerapkan tarif khusus untuk golongan tertentu.

Menurutnya, penerapan tarif khusus ini juga bisa diterapkan pada moda transportasi perkotaan di Indonesia, tak terkecuali pada LRT Jabodebek dan KRL Commuterline.

"Misalnya, tarif normalnya setelah disubsidi itu Rp 15.000, kemudian pemerintah punya kebijakan (tarif khusus) lansia ada potongan 50 persen, pelajar potongan 50 persen. Di Singapura kalau enggak salah ada 7 kelompok yang dapat potongan. Sah itu, tapi tarifnya sudah disetujui dulu," jelas Djoko.

Tarif ideal LRT Jabodebek

Djoko menuturkan, berdasarkan penghitungan di tahun 2019, besaran tarif LRT Jabodebek yang ideal sekitar Rp 12.000-Rp 15.000.

Besaran tarif tersebut tentunya sudah termasuk subsidi dari pemerintah.

"Untuk LRT ini tahun 2019 itu kira-kira tarifnya pada saat itu kisaran Rp 12.000-Rp 15.000. Tentunya dengan melihat kemampuan masyarakat juga kan," tutur Djoko.

Baca juga: Menengok Rencana Pembangunan LRT Bali, Sudah Sampai Mana?

Progress LRT Jabodebek

Risal Wasl bilang, saat ini progres LRT Jabodebek Sudah di tahap test commissioning untuk memastikan sistem yang dibangun sudah sesuai dengan ketentuan dan berjalan dengan baik.

"LRT saat ini sedang dilakukan trial atau test commissioning artinya masih di wilayah kontraktor dan operator," jelasnya.

Setelah tahap test commissioning selesai, maka LRT Jabodebek siap untuk diujicoba dengan penumpang dalam jumlah yang terbatas atau soft launching. Adapun soft launching ini akan dilakukan pada 12 Juli hingga 15 Agustus 2023.

"Nanti setelah semuanya lulus dan semua berjalan nanti dia akan kita uji untuk keluarkan sertifikatnya. Setelah sertifikat selesai, kita keluarkan izin operasinya. Setelah izin operasi silakan operasi," tuturnya.

Baca juga: Tidak Jadi Gratis, Segini Tarif LRT Jabodetabek Saat Soft Launching 12 Juli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com