Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penumpang "Berulah" di Pesawat Terjadi Lagi, Sosialisasi Aturan Penerbangan Diminta Diperkuat

Kompas.com - 15/07/2023, 07:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

Sebab, pemerintah lah yang membuat peraturan yang harus dipatuhi penumpang sehingga seharusnya pemerintah lebih mengetahui detil peraturan dan bisa melakukan sosialisasi yang lebih baik.

"Kalau saat ini sudah dilakukan sosialiasi, dengan adanya kejadian-kejadian terkait penumpang ini, ada baiknya sosialisasi juga dievaluasi. Jangan-jangan kurang masif atau kurang tepat sasaran," ungkapnya.

Selain sosialisasi, dia juga menyarankan agar pelaku yang membahayakan penerbangan tersebut ditindak dan diberikan sanksi yang tegas supaya jera.

Misalnya, sanksi berupa blacklist atau tidak boleh mengikuti penerbangan. Jika pelanggaran yang dilakukan berat, pelaku bisa dikenakan tindak pidana.

"Dan kalau sudah ada sanksi, sebaiknya dipublikasikan sehingga diketahui masyarakat luas," kata dia.

Menurutnya, kejadian penumpang pesawat yang berulah saat penerbangan ini sangat jarang terjadi. Namun tindakan yang dilakukan sangat berbahaya bagi seluruh penumpang yang ada di pesawat tersebut.

Oleh karenanya, diperlukan sosialisasi untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya keamanan dan keselamatan dalam penerbangan.

"Hal tersebut seharusnya tidak boleh terjadi dan terulang karena itu terkait keselamatan penerbangan. Keselamatan penerbangan itu hal yang utama, tidak bisa ditawar. Kalau terjadi apa-apa di udara, dampaknya bisa sangat fatal dan merugikan semua penumpang dan awak pesawat," tuturnya.

Baca juga: Sampaikan Permohonan Maaf, Lion Air Beberkan Alasan Penerbangan Sering Delay

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Fokus Starlink, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya di Indonesia

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com