Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menko Airlangga: Ada Devisa Rp 124 Triliun "Parkir" di Luar Indonesia

Kompas.com - 07/11/2023, 14:22 WIB
Rully R. Ramli,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menilai penerapan aturan terkait penyimpanan devisa hasil ekspor (DHE) di dalam sistem keuangan nasional belum maksimal. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga mengatakan, sejak diberlakukan pada 1 Agustus 2023, penerapan aturan yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2023 itu belum maksimal.

Masih terdapat devisa dari kegiatan ekspor sebesar 8 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 124 triliun yang tidak ditempatkan di sistem keuangan Tanah Air.

Baca juga: Pengusaha Sawit Keberatan dengan Aturan Wajib Parkir DHE

Ilustrasi ekspor. SHUTTERSTOCK/APCHANEL Ilustrasi ekspor.

"DHE belum maksimal dalam tiga bulan ini. kita masih melihat potensi 8 miliar (dollar AS) dari devisa ini masih parkir di tempat lain," ujar dia dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, dikutip pada Selasa (7/11/2023).

Masih besarnya potensi penempatan devisa di dalam negeri itu kemudian menjadi sorotan pemerintah.

Pasalnya, aktivitas perdagangan internasional RI saat ini berada dalam tren pelemahan sehingga pemerintah perlu memaksimalkan potensi yang ada.

Oleh karenanya, Airlangga bilang, pemerintah akan mengevaluasi aturan terkait DHE hasil kegiatan ekspor sumber daya alam.

Baca juga: Insentif bagi Eksportir yang Simpan DHE di RI, Kemenko Perekonomian: Akan Jauh Lebih Kompetitif

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah membeberkan, pemerintah berencana memberikan insentif tambahan kepada para eksportir. Hal ini akan dilakukan melalui perumusan rancangan peraturan pemerintah (RPP) tentang insentif pengurangan pajak penghasilan (PPh).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com