Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Optimistis Terhadap "Outlook" Pasar Modal Usai Pemilu 2024

Kompas.com - 21/02/2024, 11:31 WIB
Filipi Jhonatan Partogi Situmorang,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

AKARTA, KOMPAS.om - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Inarno Djajadi, menyakini pasar modal akan terus positif pasca-Pemilu 2024.

“Kalau dari sisi kami, kami cukup optimistis,” ujarnya dalam konferensi pers Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2024, Selasa (20/2/2024).

Inarmo menjelaskan berdasarkan pengalaman sebelumnya, pemilu selalu mendongrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Baca juga: OJK Cabut Izin Usaha BPR Bank Purworejo

Hal tersebut juga terulang pada Pemilu 2024. Sebab kata dia, IHSG mengalami kenaikan 1 hari setelah hari pencoblosan. Penguatan juga terjadi hingga keesokan harinya.

“1 hari setelah pelaksanaan pemilu, kalau kita lihat dari Indeks Harga Saham Gabungan kita, itu naik 1,3 persen daily ya,” ucap Inarno.

“Dan jika kita ambil data pada 16 Februari kemarin ya, Indeks kita telah naik 1,74 persen,” Ucap Inarno.

Baca juga: OJK: 16 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Ketentuan Modal Minimum Rp 2,5 Miliar

Inarno juga menyampaikan bahwa OJK harus mengkalkulasi ulang target-target pada 2024. Hal ini menyusul adanya tantangan eksternal yang bisa mempengaruhi arah investasi ke depan.

“Dengan pelemahan global dan juga tensi geopolitik, saya pikir kita harus kalkulasi terhadap target-target 2024” kata Inarno.

Sebelumnya, OJK memproyeksi, industri jasa keuangan dapat melanjutkan tren pertumbuhan positif pada tahun ini. Sejumlah target indikator perbankan, pasar modal, hingga asuransi pun telah ditetapkan oleh OJK.

Baca juga: OJK Sebut Bakal Ada Merger Bank Syariah Lagi pada 2024

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar membeberkan, untuk industri perbankan pihaknya menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 9-11 persen pada 2024. Di sisi lain, dana pihak ketiga (DPK) ditarget tumbuh 6-8 persen.

"Di pasar modal, penghimpunan dana ditargetkan Rp 200 triliun," kata Mahendra, dalam gelaran Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024, di Jakarta, Selasa.

Kemudian, untuk industri pembiayaan perusahaan multifinance, otoritas menargetkan piutang pembiayaan tumbuh sebesar 10-12 persen.

Mahendra bilang, target optimistis itu ditetapkan dengan melihat mobilitas masyarakat yang kian meningkat.

Baca juga: OJK Beri Waktu Sebulan ke Bumiputera untuk Revisi Rencana Penyehatan yang Realistik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com