KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Pemerintah Malaysia telah mengumumkan kebijakan baru bernama "Malaysia First."
Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat nilai tukar ringgit Malaysia dan meningkatkan kemandirian ekonomi negara.
Selain itu, kebijakan ini menyoroti pentingnya kesadaran akan kepentingan dalam negeri dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Sandiaga Uno: Banyak Wisatawan Malaysia Sangat Menikmati Jakarta
Langkah ini diumumkan dalam upaya untuk merespons pelemahan nilai tukar ringgit dalam beberapa bulan terakhir.
Penurunan nilai tukar ringgit telah menjadi perhatian serius bagi pemerintah Malaysia, terutama setelah mencapai level terendah dalam 26 tahun terakhir.
Dengan memperkenalkan kebijakan "Malaysia First," pemerintah Malaysia ingin untuk mengurangi ketergantungan pada impor dan memperkuat sektor ekonomi dalam negeri.
Baca juga: Taipan Malaysia Robert Kuok Beli Mal di Singapura Seharga Rp 6,5 Triliun
Selanjutnya, pemerintah juga mendorong masyarakat untuk memprioritaskan produk-produk dalam negeri dalam konsumsi sehari-hari mereka.
"Ini termasuk membeli barang-barang dalam negeri, serta berinvestasi di pasar modal domestik. Kampanye pariwisata di dalam negeri juga perlu diperkenalkan dan ditingkatkan." ujar Kementerian Keuangan Malaysia dikutip dari Channel News Asia, Selasa (19/3/2024).
Selain itu, langkah-langkah untuk meningkatkan investasi di pasar modal domestik dan mendorong pariwisata lokal juga akan diambil.