Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Perbaiki Kondisi Keuangan Setelah Lebaran

Kompas.com - 11/04/2024, 21:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah hari raya Lebaran terlewati, masyarakat perlu mulai menata kembali kondisi keuangannya. Pasalnya tak jarang Hari Raya membuat masyarakat memiliki banyak pengeluaran di luar hari biasa. Kalau tidak terkontrol, hal itu dapat mengganggu kondisi keuangan untuk jangka panjang.

Untuk itu, perlu langkah-langkah untuk mengembalikan lagi kebiasaan atau arus kas keuangan seperti sebelumnya. Jangan sampai pengeluaran Ramadhan justru akan mengganggu arus kas apa lagi membebani keuangan masyarakat di waktu mendatang.

Lantas bagaimana cara mengatur keuangan kembali setelah masa hari raya Lebaran?

Baca juga: 6 Tips Mengatur Keuangan Agar Tak Terjebak Pinjol Ilegal

Pertama-tama, perencana keuangan sekaligus Head Advisory and Investment Operation PINA Rista Zwestika meminta masyarakat untuk mencatat semua pengeluaran selama Lebaran, termasuk pengeluaran yang kecil.

"Buat anggaran baru yang lebih realistis setelah Lebaran. Prioritaskan kebutuhan pokok dan tagihan penting. Sisihkan anggaran untuk menabung dan dana darurat," kata dia kepada Kompas.com, ditulis Kamis (11/4/2024).

Ia menambahkan, masyarakat harus segera melunasi utang yang mungkin dilakukan ketika Ramadhan. Hal tersebut dapat diawali dengan membuat rencana pembayaran utang yang terstruktur.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa agar Tak Defisit Tiap Bulan

Pelunasan utang jadi hal yang penting agar masyarakat tidak terbebani dengan bunga pinjaman yang menggulung,

Di sisi lain, Rista juga mengingatkan masyarakat untuk menghemat pengeluaran setelah masa Ramadhan dan Lebaran.

Salah satu hal yang bisa dilakukan misalnya dengan memasak sendiri di rumah daripada makan di luar. Hal itu dapat disertai dengan mencari promo dan diskon untuk kebutuhan sehari-hari.

"Batasi kegiatan yang tidak penting," imbuh dia.

Baca juga: Cara Mengatur Keuangan jika Tidak Memiliki Penghasilan Tetap

Tak hanya itu, masyarakat juga dapat mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan. Kemudian, masyarakat juga menjual barang-barang yang tidak digunakan di rumah juga dapat jadi salah satu opsi untuk menambah penghasilan.

Rista menekankan, setelah Lebaran masyarakat juga diharapkan tetap menabung. Masyarakat sekurang-kurangnya dapat menyisihkan sekitar 10-20 persen dari penghasilan untuk ditabung.

Tabungan ini penting digunakan untuk menambal dana darurat yang mungkin terpakai selama Ramadhan atau mewujudkan tujuan keuangan jangka panjang.

"Gunakan tabungan untuk dana darurat atau tujuan keuangan jangka panjang," tandas dia.

Baca juga: 7 Tips Mengatur Keuangan Bisnis agar Tidak Rugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com