KOMPAS.com - Reksadana adalah wadah menghimpun uang dari investor yang akan diinvestasikan dalam bentuk surat berharga oleh Manajer Investasi.
Dana investasi reksadana tersebut dibelikan saham, obligasi, maupun instrumen pasar uang lainnya,
Reksadana cocok bagi investor pemula dengan modal terbatas. Investasii orang yang tidak mempunyai banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasinya.
Jenis reksadana yang paling banyak berkembang di Indonesia berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) bersifat terbuka, yang bisa dibeli atau dijual sewaktu-waktu setiap hari bursa.
Lantas, apa saja jenis reksadana dan jangka waktunya?
Baca juga: Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya
Secara umum, jenis produk reksadana antara lain reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana saham.
1. Reksadana pasar uang
Dana investasi reksadana pasar uang seluruhnya ditempatkan pada instrumen pasar uang atau surat berharga, dengan jatuh tempo atau jangka waktu kurang dari setahun.
Jenis investasi reksadana pasar uang cocok bagi investor dengan profil sangat konservatif, yang memiliki tujuan keuangan jangka pendek.
Reksadana pasar uang memiliki risiko paling rendah dibandingkan jenis reksadana lainnya, tapi imbal hasil yang diperoleh relatif lebih kecil.
Baca juga: Reksadana Pasar Uang adalah Apa? Ini Pengertiannya
2. Reksadana pendapatan tetap
Dana investasi reksadana pendapatan tetap sebagian besarnya, minimal sebesar 80 persen, ditempatkan pada Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi.
Surat Utang Negara adalah surat berharga berupa surat pengakuan utang dalam mata uang Rupiah atau valuta asing, yang pembayaran bunga dan pokoknya dijamin oleh negara sesuai masa berlakunya.
Reksadana pendapatan tetap cocok bagi investor yang mempunyai tujuan keuangan dengan jangka waktu 1-3 tahun.
Baca juga: Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya
3. Reksadana saham
Reksadana saham memiliki kebijakan minimal 80 persen dana investasi ditempatkan pada instrumen saham.
Reksadana saham cocok bagi investor dengan profil agresif yang memiliki tujuan keuangan jangka waktu di atas 5 tahun.
Jenis reksadana ini berisiko paling tinggi dibandingkan jenis reksadana lainnya, namun potensi keuntungannya paling besar.
Baca juga: Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya
4. Reksadana campuran
Reksadana campuran memiliki kebijakan sebesar maksimal 79 persen dana investasi ditempatkan ke dalam bentuk instrumen investasi pasar uang, obligasi, maupun saham.
Reksadana jenis ini mempunyai jangka waktu antara 3-5 tahun, sehingga cocok bagi investor dengan profil moderat.
5. Reksadana syariah
Reksadana syariah mengikuti ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam pengelolaannya atau penempatan dana pada instrumen investasi.
Itulah beberapa jenis produk reksadana di Indonesia, pengertian dan jangka waktu masing-masing.
Baca juga: Investasi Reksadana Bisa Rugi, Apa Sebabnya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.