Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Targetkan Penjualan Tumbuh "Double Digit", Begini Strategi Kimia Farma

Kompas.com - 28/06/2024, 09:20 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Emiten farmasi BUMN PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menargetkan penjualan tahun 2024 tumbuh double digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023.

Direktur Utama Kimia Farma Djagad Prakasa Dwialam mengatakan, pihaknya berkomitmen menjalankan berbagai strategi di atas agar dapat menciptakan daya ungkit guna mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

“Untuk menopang kinerja tahun 2024, KAEF akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG serta telah mengalokasikan belanja modal (capex) yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek,” kata Djagad dalam siaran pers, Kamis (27/6/2024).

Baca juga: Kimia Farma Buka-bukaan Penyebab Rugi di 2023 Mulai dari Operasional hingga Anak Usaha

Dia bilang, anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, dan rebranding. Sedangkan, segmen manufaktur mengalokasi belanja modal yang akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik.

Dengan alokasi belanja modal dan operasional tersebut, Manajemen KAEF menargetkan kinerja tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“KAEF menargetkan penjualan tahun 2024 tumbuh double digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023,” kata dia.

Baca juga: Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Dia mengatakan, sejauh ini fundamental perusahaan masih kuat, karena adanya pertumbuhan penjualan tahun 2023 sekitar 7,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menjadi Rp 9,96 triliun.

Selain itu, ditengah kondisi pasar farmasi nasional yang tertekan pada tahun 2023, Kimia Farma juga mampu menurunkan kewajiban (liabilitas) sebesar 5 persen dibandingkan tahun 2022.

Baca juga: Tutup 5 Pabrik, Kimia Farma Kalkulasikan Jumlah Karyawan yang Terdampak PHK


Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF Lina Sari menjelaskan, terdapat empat isu utama yang masih menjadi tantangan bagi Perseroan.

Pertama, belum optimalnya komersialisasi. Ke-dua, rasionalisasi pabrik. Ke-tiga, portofolio produk yang belum optimal. Ke- empat, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA).

“Adanya keempat isu tersebut telah membuat Perseroan masih membukukan kas operasi negatif. Berbagai faktor tersebut telah menjadi tantangan atas kinerja KAEF tahun 2023,” jelas Lina.

“Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya, Perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan," ungkap Lina.

Halaman:


Terkini Lainnya

Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat Diduga Terkendala Kesepakatan Valuasi

Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat Diduga Terkendala Kesepakatan Valuasi

Whats New
Jalan Panjang Nasabah Kresna Life Terima Hak Maksimal Pemegang Polis

Jalan Panjang Nasabah Kresna Life Terima Hak Maksimal Pemegang Polis

Whats New
Diduga Batal Merger, Pakar: BTN Syariah dan Bank Muamalat Beda Visi

Diduga Batal Merger, Pakar: BTN Syariah dan Bank Muamalat Beda Visi

Whats New
Jangan Ceroboh, Begini Cara Menggunakan 'Paylater' dengan Bijak

Jangan Ceroboh, Begini Cara Menggunakan "Paylater" dengan Bijak

Spend Smart
Ada Gelombang PHK, Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Sektor Tekstil Turun

Ada Gelombang PHK, Peserta BPJS Ketenagakerjaan di Sektor Tekstil Turun

Whats New
OJK Rilis Aturan Paylater Tahun Depan, Bank CIMB Niaga Perkuat Fondasi Bisnis

OJK Rilis Aturan Paylater Tahun Depan, Bank CIMB Niaga Perkuat Fondasi Bisnis

Whats New
Gajah Tunggal Bakal Tebar Dividen Rp 174,2 Miliar, Cek Jadwalnya

Gajah Tunggal Bakal Tebar Dividen Rp 174,2 Miliar, Cek Jadwalnya

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Akhir Sesi

IHSG dan Rupiah Kompak Melemah di Akhir Sesi

Whats New
Industri Penerbangan Terdampak Pelemahan Rupiah, INACA Minta Ada Relaksasi

Industri Penerbangan Terdampak Pelemahan Rupiah, INACA Minta Ada Relaksasi

Whats New
Marak PHK, Klaim JHT Industri Tekstil, Garmen, dan Alas Kaki Tembus Rp 385 Miliar

Marak PHK, Klaim JHT Industri Tekstil, Garmen, dan Alas Kaki Tembus Rp 385 Miliar

Whats New
Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN 50 Persen, Fungsional 1 Agustus 2024

Progres Pembangunan Bandara VVIP IKN 50 Persen, Fungsional 1 Agustus 2024

Whats New
Kulik Chatbot WhatsApp, Platform Penting untuk Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Kulik Chatbot WhatsApp, Platform Penting untuk Tingkatkan Kepuasan Pelanggan

Smartpreneur
Utang Pemerintah Naik Lagi, Kini Tembus Rp 8.353 Triliun

Utang Pemerintah Naik Lagi, Kini Tembus Rp 8.353 Triliun

Whats New
Cita-cita Muhammadiyah Membentuk Bank Syariah

Cita-cita Muhammadiyah Membentuk Bank Syariah

Whats New
Cerita Dushishoes, Brand Sepatu Lokal yang Sukses Tingkatkan Pesanan hingga 16 Kali Lipat berkat Shopee Live

Cerita Dushishoes, Brand Sepatu Lokal yang Sukses Tingkatkan Pesanan hingga 16 Kali Lipat berkat Shopee Live

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com