Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Saham Terbaik dan Terburuk Asia Pasifik Semester I 2024, Ada IHSG

Kompas.com - 01/07/2024, 12:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

IluIlustrasi saham, pergerakan saham. SHUTTERSTOCK/SHUTTER_O IluIlustrasi saham, pergerakan saham.

Sebagian besar bank sentral di Asia terus mencermati langkah bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed selanjutnya, karena mereka biasanya mengambil keputusan kebijakan moneter berdasarkan antisipasi langkah bank sentral AS.

Baca juga: S&P 500 dan Nasdaq Rebound Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

The Fed memberi isyarat menjelang akhir tahun 2023 bahwa beberapa kali penurunan suku bunga mungkin terjadi pada tahun ini.

Namun, The Fed pada Mei 2024 memproyeksikan hanya satu pemotongan sebesar 25 basis poin untuk sisa tahun 2024. Hal ini sangat berbeda dengan grafik yang dirilis pada akhir Maret 2024, di mana The Fed menyiratkan bahwa suku bunga akan dipangkas sebesar 75 basis poin pada tahun 2024.

Meski begitu, bank sentral telah merencanakan jalur yang lebih agresif untuk memperketat kebijakan moneter pada tahun 2025, dengan meningkatkan perkiraannya menjadi empat kali pemotongan sebesar 25 basis poin.

Ekspektasi penurunan suku bunga telah berulang kali ditolak karena inflasi tetap lebih tinggi dari perkiraan. Pertumbuhan lapangan kerja dan upah yang lebih tinggi di AS juga menambah narasi bahwa The Fed tidak perlu menurunkan suku bunganya.

Baca juga: Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Berikut indeks saham terbaik dan terburuk di Asia Pasifik sepanjang semester I 2024.

  1. Indeks Taiex (Taiwan): menguat 28,45 persen
  2. Indeks Nikkei 225 (Jepang): menguat 17,56 persen
  3. Indeks Nifty 50 (India): menguat 10,49 persen
  4. Indeks BSE Sensex (India): menguat 9,4 persen
  5. Indeks Kuala Lumpur Composite (Malaysia): menguat 9,31 persen
  6. Indeks Kospi (Korea Selatan): menguat 5,37 persen
  7. Indeks Hang Seng (Hong Kong): menguat 3,94 persen
  8. Indeks Straits Times (Singapura): menguat 2,89 persen
  9. Indeks ASX 200 (Australia): menguat 2,33 persen
  10. Indeks CSI 300 (China): menguat 0,89 persen
  11. Indeks PSI (Filipina): melemah 0,51 persen
  12. Indeks Harga Saham Gabungan/IHSG (Indonesia): melemah 2,88 persen
  13. Indeks SET (Thailand): melemah 8,11 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capaian Masih Jauh dari Target, Pemerintah Bakal Perpanjang Lagi Masa Tugas Satgas BLBI

Capaian Masih Jauh dari Target, Pemerintah Bakal Perpanjang Lagi Masa Tugas Satgas BLBI

Whats New
Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan Bergengsi pada Ajang ABF Awards 2024

Bank Mandiri Borong 8 Penghargaan Bergengsi pada Ajang ABF Awards 2024

Whats New
Nasabah Mandiri Bisa Ajukan Pinjaman KPR Lewat Aplikasi Livin'

Nasabah Mandiri Bisa Ajukan Pinjaman KPR Lewat Aplikasi Livin'

Whats New
Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang, Pemerintah Bakal Lakukan Ini

Aset Tommy Soeharto Tak Kunjung Laku Dilelang, Pemerintah Bakal Lakukan Ini

Whats New
Pemerintah Akan Terbitkan Aturan Bea Masuk dan Anti-Dumping untuk 7 Komoditas

Pemerintah Akan Terbitkan Aturan Bea Masuk dan Anti-Dumping untuk 7 Komoditas

Whats New
Pemprov DKI Bakal Batasi Usia dan Penggunaan Kendaraan Pribadi, Regulasinya Rampung Tahun Ini

Pemprov DKI Bakal Batasi Usia dan Penggunaan Kendaraan Pribadi, Regulasinya Rampung Tahun Ini

Whats New
Cek, Ini Daftar Pinjol Resmi OJK Terbaru Berlaku Juli 2024

Cek, Ini Daftar Pinjol Resmi OJK Terbaru Berlaku Juli 2024

Whats New
BUMN SMF Buka Lowongan Kerja hingga 8 Juli 2024, Simak Persyaratannya

BUMN SMF Buka Lowongan Kerja hingga 8 Juli 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Kementerian BUMN Bantah Suntikan Dana PMN Diberikan ke BUMN yang Sakit

Kementerian BUMN Bantah Suntikan Dana PMN Diberikan ke BUMN yang Sakit

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BRI, Mudah dan Praktis

2 Cara Ganti PIN ATM BRI, Mudah dan Praktis

Spend Smart
Cadangan Devisa RI Kembali Naik, per Juni 2024 Mencapai 140,2 Miliar Dollar AS

Cadangan Devisa RI Kembali Naik, per Juni 2024 Mencapai 140,2 Miliar Dollar AS

Whats New
BEI Sebut 'Influencer' Makassar yang Viral Karena Gagal Kelola Investasi, Bukan Peserta 'Influencer Incubator'

BEI Sebut "Influencer" Makassar yang Viral Karena Gagal Kelola Investasi, Bukan Peserta "Influencer Incubator"

Whats New
Cipta Perdana Lancar Melantai di Bursa, Incar Dana Rp 71,40 Miliar

Cipta Perdana Lancar Melantai di Bursa, Incar Dana Rp 71,40 Miliar

Whats New
Terbitkan Obligasi Senilai Rp 600 Miliar, Anak Usaha Solusi Sinergi Digital Bakal Perluas Konektivitas

Terbitkan Obligasi Senilai Rp 600 Miliar, Anak Usaha Solusi Sinergi Digital Bakal Perluas Konektivitas

Whats New
Kemacetan Jakarta Akibatkan Kerugian Rp 100 Triliun

Kemacetan Jakarta Akibatkan Kerugian Rp 100 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com