Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbit Buku Kompas Luncurkan Buku Mengenal Ekonomi Digital Karya Agus Sugiarto

Kompas.com - 22/02/2022, 19:09 WIB
Elsa Catriana,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerbit Buku Kompas meluncurkan buku terbaru berjudul Mengenal Ekonomi Digital karya Agus Sugiarto.

Agus Sugiarto, penulis buku ini, pernah menjadi Ketua Tim Arsitektur Perbankan Indonesia, kemudian melanjutkan kariernya di Otoritas Jasa Keuangan sejak 2013. Kini beliau menjabat sebagai Kepala OJK Institute.

Agus Sugiarto menulis banyak artikel terkait perkembangan ekonomi, industri keuangan, transformasi digital, edukasi keuangan, dan ekonomi digital di berbagai media nasional.

Baca juga: Bersama OJK, GoTo Financial Luncurkan Buku Pintar Finansial untuk UMKM dalam Bentuk Digital

Pengalamannya yang sudah mumpuni itulah yang menjadi alasan Agus untuk menulis buku ini.

Dia ingin memperkenalkan lebih jauh konsep dasar dan implementasi dari ekonomi digital serta memberikan pemahaman yang benar mengenai ekonomi digital dengan bahasa yang mudah dipahami.

"Buku ini sengaja kami sajikan untuk semua kelompok masyarakat dan pembaca yang memiliki berbagai latar belakang yang berbeda," kata Manajemen penerbit buku Kompas dalam siaran persnya, Selasa (22/2/2022).

" Harapan kami, dengan membaca buku ini dapat mendorong kita semua untuk berpikir lebih maju ke depan, memberikan inspirasi melakukan inovasi sebanyak-banyaknya, dan memperbaiki kualitas hidup manusia," sambungnya.

Baca juga: Ini Buku Saku Mengelola Keuangan bagi Calon Pengantin

Buku yang terdiri dari 184 halaman dan berukuran 13 x 19 sentimeter ini mengartikan ekonomi digital sebagai segala bentuk kegiatan ekonomi yang pencapaian hasilnya diukur dengan menggunakan basis teknologi digital, seperti internet, web, artificial intelligence, virtual reality, robotic, dan blockchain.

Revolusi industri ke-4 yang melahirkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai cikal bakal dari digitalisasi telah menimbulkan berbagai disrupsi di hampir semua aspek kehidupan manusia.

Era digitalisasi yang sedang berjalan saat ini sudah menjadi bagian dari proses bisnis dan memberikan pengaruh yang luar biasa besar terhadap perilaku masyarakat menuju budaya digital.

Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat dari kehadiran teknologi digital tersebut, secara pelan-pelan telah mendorong munculnya ekonomi digital. Ekonomi digital yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dianggap sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi masa depan.

Namun, sayang sekali, banyak orang membicarakan ekonomi digital, tetapi belum sepenuhnya memahami dengan benar apa itu ekonomi digital.

Oleh sebab itu, diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan ekonomi digital dan bagaimana seluk-beluknya. Tujuannya adalah agar semakin banyak masyarakat yang memahami betapa pentingnya ekonomi digital, sebagai salah satu cara untuk memperbaiki proses bisnis dan meningkatkan kualitas kehidupan manusia ke depan.

Buku ini diulas dengan ringkas, padat, dengan bahasa populer dan mudah dimengerti.

Baca juga: Promo Harbolnas 12.12, Seluruh Buku Terbitan Gramedia Didiskon 50 Persen di Gramedia.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com