Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JP Morgan: Kemungkinan Indonesia untuk Mengalami Resesi Ekonomi Sangat Kecil

Kompas.com - 02/03/2023, 10:40 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ramalan positif terhadap prospek perekonomian Indonesia kembali datang dari perusahaan jasa keuangan global. Kali ini, giliran JP Morgan yang menyampaikan prospek positifnya terhadap perekonomian RI.

Head of Indonesia Equities Research JP Morgan Henry Wibowo mengatakan, kemungkinan Indonesia untuk mengalami resesi ekonomi sangat kecil.

Ini menjadi berbeda dengan perekonomian di kawasan Eropa serta Amerika Serikat (AS).

"Apakah ada Indonesia ada risiko untuk resesi? Sangat kecil, Kita optimis jawabannya enggak," kata dia, di Jakarta, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Global Bakal Lebih Baik Dibandingkan Prediksi Resesi

JP Morgan memprediksi, perekonomian Indonesia masih akan tumbuh positif di tengah berbagai sentimen global yang ada. Prospek positif itu utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat.

Sebagaimana diketahui, konsumsi rumah tangga memiliki kontribusi yang sangat besar terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional.

Baca juga: JP Morgan Prediksi IHSG Tembus 7.500 hingga Akhir 2023, Sektor Konsumer dan Perbankan Jadi Andalan

 

Henry menyebutkan, konsumsi rumah tangga berkontribusi sekitar 55 persen terhadap PDB yang nilainya mencapai 1,2 triliun dollar AS pada 2022.

"Apakah ada perlambatan pertumbuhan (ekonomi)? Tentunya pasti ada, tapi dibandingkan negara tetangga pastinya kita lebih baik," ujarnya.

Baca juga: Ekonomi Indonesia 2023: Yang Harus Diwaspadai Meski Tak Akan Resesi

Perekonomian Indonesia memang diproyeksi JP Morgan mengalami pertumbuhan yang lebih moderat pada 2023. Ini tidak terlepas dari adanya normalisasi harga komoditas, terutama batu bara, ditambah dengan adanya terpaan faktor global.

Di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, Senior Country Officer JP Morgan Indonesia Gioshia Ralie menyebutkan, neraca transaksi perdagangan Indonesia diprekirakan sedikit defisit tipi sebesar 0,4 persen PDB atau setara sekitar 5,3 miliar dollar AS pada tahun ini.

"Ini disebabkan adanya pembalikan sebagian dari guncangan terhadap persyaratan perdagangan dari tahun lalu dan defisit dalam sektor jasa yang relatif kaku," ucapnya.

Baca juga: Sri Mulyani: Ekonomi Global Diprakirakan Akan Tumbuh Lebih Lambat akibat Resesi di AS dan Eropa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com