Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Unit Link dalam Asuransi serta Plus Minusnya

Kompas.com - 28/11/2023, 19:56 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Unit link adalah istilah yang barangkali sudah tak asing lagi bagi seseorang pernah bersinggungan dengan produk asuransi.

Unit link merupakan asuransi yang tergolong jenis asuransi nontradisional. Apa itu unit link?

Dikutip dari laman Otoritas Jasa Keuangan (OJK), unit link adalah jenis asuransi yang mengkombinasikan asuransi permanen (whole life) dengan produk investasi.

Sederhananya, unit link adalah gabungan antara proteksi sebagaimana umumnya produk asuransi sekaligus juga produk investasi.

Membeli produk unit link itu ibarat menyelam sambil minum air. Nasabah asuransi bisa mendapatkan proteksi, namun di sisi lain juga mendapatkan keuntungan dari imbal investasi.

Baca juga: Asosiasi Sebut Industri Asuransi Umum dan Reasuransi Belum Sehat

Perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi unit link akan mengelola uang yang dikumpulkan dari premi para nasabah asuransi unit link melalui manajer investasi. Tujuannya, agar nilainya terus berkembang.

Jadi, dalam asuransi unit link adalah dana nasabah ibaratnya dipecah dan dimasukkan ke dalam dua keranjang, sebagian masuk keranjang premi asuransi untuk keperluan proteksi atau perlindungan.

Sementara sebagian lagi dana dari premi disetorkan oleh perusahaan asuransi ke manajer investasi agar dikelola sebagai investasi dalam berbagai instrumen, namun biasanya penempatan dana dari asuransi unit link dilakukan melalui reksadana.

Nasabah akan diberi pilihan oleh perusahaan asuransi, apakah dananya mau ditempatkan di reksadana saham, campuran, pendapatan tetap, atau pasar uang.

Baca juga: Premi Industri Asuransi Umum Tembus Rp 73,57 Triliun Per September 2023

Keputusan dari nasabah asuransi unit link inilah yang berkontribusi signifikan pada tingkat imbal investasi, atau sebaliknya risiko kerugian yang diambil.

Dengan kelebihannya tersebut, proteksi sekaligus investasi, tak heran banyak konsumen yang tertarik membeli produk asuransi unit link ketimbang produk asuransi tradisional yang hanya fokus menjual proteksi.

Sebagai catatatan saja, dalam 10 tahun terakhir, produk unit link adalah telah tumbuh 10 ribu persen. Di sisi lain asuransi konvensional hanya tumbuh 380 persen.

Bijak memilih unit link

Namun sebaiknya konsumen jangan buru-buru terbuai dengan iming-iming kombinasi investasi dan proteksi dalam satu produk seperti yang ditawarkan asuransi unit link.

Sebab, sama dengan produk investasi lainnya, asuransi unit link juga tidak bebas risiko. Salah satunya risiko penurunan nilai investasi.

Baca juga: OJK Bakal Terbitkan Aturan Baru soal Asuransi Kredit, Ini Bocorannya

Salah satu kekurangan asuransi unit link, yakni konsumen tak dapat melacak ke mana dananya diinvestasikan dan biaya apa saja yang harus dikeluarkan menyusul pilihan investasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com