JAKARTA, KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) membocorkan besaran pinjaman dana dari China Development Bank (CDB) terkait proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, KAI akan segera mendapatkan pinjaman sebesar 542,7 juta dollar AS atau setara Rp 8,41 triliun (kurs Rp 15.500 per dollar AS dari CDB untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dia menjelaskan, jumlah cost overrun KCJB sebesar 1,2 miliar dollar AS di mana 60 persen ditanggung oleh konsorsium Indonesia dan 40 persen ditanggung oleh konsorsium China.
Baca juga: Jumlah Penumpang Kereta Cepat Whoosh Mencapai 220.227 Orang Selama Libur Nataru
Artinya, pinjaman sebesar 542,7 juta dollar AS ini untuk menutup cost overrun yang ditanggung oleh konsorsium Indonesia saja.
"Pinjaman dari CDB merupakan pendanaan cost overrun dari pinjaman porsi konsorsium Indonesia sebesar 542,7 juta dollar AS. Untuk porsi equity porsi konsorsium Indonesia telah dipenuhi dari PMN," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (9/1/2024).
Lebih lanjut Didiek menjelaskan, pinjaman dari CDB tersebut terdiri dari 325,6 juta dollar AS dalam bentuk dollar AS dan ekuivalen 217 juta dollar AS dalam bentuk mata uang renminbi alias yuan.
"Pinjaman ini mendapatkan jaminan pemerintah," kata Didiek.
Baca juga: Exit Tol Gedebage KM 149 Ditutup, Ini Akses Alternatif Menuju Stasiun Kereta Cepat Tegalluar
Adapun bunga dari pinjaman tersebut sebesar 3,2 persen untuk pinjaman dalam bentuk dollar AS dan 3,1 persen untuk pinjaman yang dalam bentuk mata uang renminbi.
"Tingkat suku bunga flat selama tenor 45 tahun," tuturnya.