Tapi untuk orang-orang yang sangat anda hormati, kerabat atau kenal dekat, dimana anda ingin memberikan perhatian lebih dari sekedar ucapan via WA, diperlukan biaya seperti uang duka, papan bunga, tiket perjalanan, penginapan, hadiah kelahiran dan sebagainya.
Tentu saja, tingkat keikhlasan tidak diukur dari besarnya biaya yang dikeluarkan saja.
Pilihan alat transportasi memang semakin beragam seiring dengan bertambahkan fasilitas kendaraan umum dan transportasi online. Namun untuk sebagian orang, kendaraan sendiri seperti motor atau mobil lebih praktis karena kendala jarak dan biaya.
Ketika kendaraan tersebut rusak, tentu biaya perjalanan pulang pergi ke tempat kerja setiap hari bisa melonjak. Untuk itu menggunakan dana darurat untuk segera memperbaiki kendaraan merupakan pilihan yang bijaksana dalam jangka panjang.
Koreksi besar IHSG dengan kisaran penurunan 30-50 persen itu hanya terjadi 1-2 kali dalam 25 tahun terakhir ini. Memang tidak ada jaminan akan langsung naik, bisa juga setelah dibeli masih turun lagi. Tapi secara historis jika sudah turun 30-50 persen bisa menjadi pertimbangan untuk dibeli karena valuasinya sudah menjadi sangat murah.
Perlu diperhatikan juga bahwa yang turun 50 persen itu adalah indeks saham secara keseluruhan (IHSG), bukan saham secara individual.
Dana darurat memang sebaiknya tidak digunakan untuk investasi, apalagi pada jenis saham atau reksa dana saham. Namun tentu sangat disayangkan jika kesempatan tersebut lewat begitu saja. Untuk alasan ini, sebaiknya penggunaan dana darurat tidak lebih dari 50 persen.
Prinsip dari penggunaan dana darurat adalah sebisa mungkin tidak semuanya dan begitu ada penghasilan, maka secepatnya di isi kembali.
Tantangan utama dalam mengelola dana darurat bukanlah inflasi. Dalam 5 tahun terakhir, besaran inflasi di Indonesia sangat terkendali. Justru yang menghabiskan penghasilan itu adalah dari promosi, mulai dari promosi biaya perjalanan, promosi layanan antar makanan, hingga promosi diskon di e-commerce yang dikemas dengan sedemikian cantiknya sehingga tanpa sadar masyarakat menjadi lebih “boros” dalam berbelanja.
Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.