Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rudiyanto
Direktur Panin Asset Management

Direktur Panin Asset Management salah satu perusahaan Manajer Investasi pengelola reksa dana terkemuka di Indonesia.
Wakil Ketua I Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia periode 2019 - 2022 dan Wakil Ketua II Asosiasi Manajer Investasi Indonesia Periode 2021 - 2023.
Asesor di Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk izin WMI dan WAPERD.
Penulis buku Reksa Dana dan Obligasi yang diterbitkan Gramedia Elexmedia.
Tulisan merupakan pendapat pribadi

Ini Alasan Untuk Mencairkan Dana Darurat

Kompas.com - 10/06/2019, 10:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tapi untuk orang-orang yang sangat anda hormati, kerabat atau kenal dekat, dimana anda ingin memberikan perhatian lebih dari sekedar ucapan via WA, diperlukan biaya seperti uang duka, papan bunga, tiket perjalanan, penginapan, hadiah kelahiran dan sebagainya.

Tentu saja, tingkat keikhlasan tidak diukur dari besarnya biaya yang dikeluarkan saja.

Perbaikan Alat Transportasi

Pilihan alat transportasi memang semakin beragam seiring dengan bertambahkan fasilitas kendaraan umum dan transportasi online. Namun untuk sebagian orang, kendaraan sendiri seperti motor atau mobil lebih praktis karena kendala jarak dan biaya.

Ketika kendaraan tersebut rusak, tentu biaya perjalanan pulang pergi ke tempat kerja setiap hari bisa melonjak. Untuk itu menggunakan dana darurat untuk segera memperbaiki kendaraan merupakan pilihan yang bijaksana dalam jangka panjang.

Koreksi Besar Pada Bursa Saham

Koreksi besar IHSG dengan kisaran penurunan 30-50 persen itu hanya terjadi 1-2 kali dalam 25 tahun terakhir ini. Memang tidak ada jaminan akan langsung naik, bisa juga setelah dibeli masih turun lagi. Tapi secara historis jika sudah turun 30-50 persen bisa menjadi pertimbangan untuk dibeli karena valuasinya sudah menjadi sangat murah.

Perlu diperhatikan juga bahwa yang turun 50 persen itu adalah indeks saham secara keseluruhan (IHSG), bukan saham secara individual.

Dana darurat memang sebaiknya tidak digunakan untuk investasi, apalagi pada jenis saham atau reksa dana saham. Namun tentu sangat disayangkan jika kesempatan tersebut lewat begitu saja. Untuk alasan ini, sebaiknya penggunaan dana darurat tidak lebih dari 50 persen.

Prinsip dari penggunaan dana darurat adalah sebisa mungkin tidak semuanya dan begitu ada penghasilan, maka secepatnya di isi kembali.

Tantangan utama dalam mengelola dana darurat bukanlah inflasi. Dalam 5 tahun terakhir, besaran inflasi di Indonesia sangat terkendali. Justru yang menghabiskan penghasilan itu adalah dari promosi, mulai dari promosi biaya perjalanan, promosi layanan antar makanan, hingga promosi diskon di e-commerce yang dikemas dengan sedemikian cantiknya sehingga tanpa sadar masyarakat menjadi lebih “boros” dalam berbelanja.

Demikian artikel ini, semoga bermanfaat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com