Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/04/2020, 14:54 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyiapkan anggaran stimulus ekonomi tahap III sebesar Rp 405,1 triliun.

Dari anggaran tersebut pemerintah mengalokasikan sekitar Rp 75 triliun untuk insentif tenaga kesehatan dan penanganan kesehatan. Kemudian sebesar Rp 110 triliun untuk social safety net seperti BLT hingga Kartu Prakerja. 

Alokasi lainnya sebesar Rp 70,1 triliun untuk dukungan industri seperti pemotongan pajak. Terakhir sebesar Rp 150 triliun bakal dialokasikan untuk program pemulihan ekonomi nasional.

Namun demikian, pemerintah belum memiliki skema yang lebih detil mengenai pemanfaatan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional tersebut.

Baca juga: Sri Mulyani Perluas Stimulus Pajak untuk 11 Sektor Usaha

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febio Kacaribu mengatakan, meski kepastian mengenai skema pencairan anggaran sebesar Rp 150 triliun masih dalam proses pembahasan, namun nantinya bakal diperuntukkan bagi sektor UMKM.

"(Skema pemberian bantuan) Rp 150 triliun ini masih digodok. Tapi indikasinya ini untuk relaksasi dan stimulus UMKM, ini yang dikejar," ujar dia dalam video conference, Senin (20/4/2020).

Selain untuk UMKM, Febrio menjelaskan alokasi pencairan anggaran sebesar Rp 150 triliun tersebut juga bakal diberikan kepada kelas menengah yang rentan miskin.

Bantuan yang diberikan khususnya bakal disalurkan untuk pekerja sektor informal yang belum mendapat bantuan sosial dari pemerintah baik berupa PKH maupun kartu sembako.

"Dalam beberapa hari ke depan akan rilis, tergantung formulasi dan akan disampaikan ke Presiden, kira-kira refleksinya seperti apa. Memang tujuannya kelas menengah," jelas dia.

Sebelumnya, pemerintah telah menambah anggaran untuk tiga program bantuan sosial sebagai upaya untuk meredam dampak ekonomi dari wabah Covid-19. Ketiga program tersebut adalah Program Keluarga Harapan ( PKH), Kartu Sembako dan Kartu Pra Kerja.

Presiden Joko Widodo menyebut jumlah keluarga penerima PKH akan ditingkatkan dari 9,2 juta menjadi 10 juta keluarga. Sedangkan besaran angkanya juga dinaikkan 25 persen.

Baca juga: Sebanyak 37.000 UMKM Terdampak Virus Corona

Jumlah penerima kartu sembako juga dinaikkan dari 15,2 juta penerima menjadi 20 juta orang. Nilai yang akan diterima juga naik 30 persen dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu rupiah dan akan diberikan selama sembilan bulan.

Anggaran kartu pra kerja untuk membantu masyarakat yang belum mendapat pekerjaan atau korban PHK juga dinaikkan dari Rp 10 triliun menjadi Rp 20 triliun. Jumlah penerima manfaat menjadi 5,6 juta orang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com