Dan Ives, analis dari Wedbush Securities memandang, PHK yang dilakukan Uber menyakitkan, namun harus dilakukan.
Sebab, Uber dan pesaingnya di AS, yakni Lyft menghadapi kesulitan dalam jangka panjang, lantaran banyaknya orang yang kerja dari rumah dan menghindari perjalanan dengan taksi karena khawatir terpapar virus.
Sebelumnya, Lyft menyatakan ada penurunan perjalanan sebanyak 70 persen di platformnya di AS.
Lyft juga mengumumkan rencana PHK terhadap 17 persen dari total pegawainya atau hampir 1.000 orang. Selain itu, sebanyak 300 orang pegawai dirumahkan dan gaji para petingginya dipangkas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.