Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Dorong Pemda Optimalkan Transaksi Elektronik untuk Genjot Pendapatan Daerah

Kompas.com - 22/10/2020, 07:25 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengadopsi elektronifikasi transaksi (e-government).

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan, elektronifikasi diperlukan untuk mengoptimalkan anggaran pembangunan daerah, baik dari sisi pajak maupun retribusi daerah.

"Kami dukung program elektronifikasi transaksi pemda untuk optimalisasi anggaran pembangunan daerah. Sekarang 48,8 persen pajak daerah dan 17,8 persen retribusi sudah tersambung dengan sistem elektronifikasi," kata Perry dalam Seminar Nasional HUT Partai Golkar, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Pengetahuan Teknologi hingga Internet jadi Persoalan Digitalisasi UMKM

Perry menyebut, elektronifikasi ini merupakan salah satu cara pemerintah mencapai target tingkat inklusi keuangan sebesar 90 persen di tahun 2024, sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.

Adapun hingga kini tercatat sudah ada 542 Pemda di 34 provinsi, 93 kota, dan 415 kabupaten yang mengadopsi elektronifikasi transaksi.

"Memang saat ini tahapannya ada yang masih tahap awal, yaitu menggunakan cash management system. Tapi ada juga yang menggunakan transaksi online untuk pajak dan retribusi," sebutnya.

Selain e-government, pihaknya juga mendukung pemerintah mengelektronifikasi penyaluran bantuan sosial (Bansos). Pasalnya penyaluran bansos secara digital ini bisa tepat sasaran, tepat waktu, dan lebih cepat.

Tercatat, sudah ada beberapa program bansos yang penyalurannya menggunakan sistem elektronifikasi, antara lain program Keluarga Harapan (PKH) Rp 37,4 triliun untuk 10 juta KPM dan program sembako Rp 43,6 triliun untuk 20 Juta KPM.

Baca juga: Ekonom: Sektor riil Paling Belum Siap Hadapi Digitalisasi

"Tentu saja ini sinergi yang erat, sinergi kami dengan K/L dan didukung oleh perbankan maupun fintech," papar Perry.

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, realisasi program pemerintah seperti penyaluran bansos menggunakan sistem elektronifikasi sangat membantu digitalisasi sektor keuangan.

Melalui sistem digital, verifikasi data masyarakat calon penerima manfaat aneka bansos tak perlu memakan waktu lama. Akurasi pun bisa lebih tinggi dibanding tanpa menggunakan sistem digital.

"Kalau konvensional perlu akurasi dan perlu verifikasi yang membutuhkan waktu lama. (Digitalisasi) tentunya akan lebih memudahkan bagi kita semua. Inilah yang sebenarnya ke depan akan kita percepat dan kita dorong," pungkas Wimboh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com