Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Sektor UMKM yang Dinilai Perlu Go Digital

Kompas.com - 03/11/2020, 18:32 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transformasi digital bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi keniscayaan. Fungsinya untuk mendukung keberlangsungan bisnis UMKM, utamanya di masa new normal.

Ekonom UOB Indonesia, Enrico Tanuwidjaja mengatakan, ada beberapa sektor UMKM yang mungkin perlu mengadopsi teknologi digital lebih cepat. Sektor tersebut, antara lain teknologi informasi dan komunikasi, jasa finansial, sektor perikanan, sektor pertanian, sektor kesehatan, dan sektor jasa lainnya.

"Ada beberapa sektor yang butuh (mengadopsi digital), yaitu sektor pertanian, perikanan, dan jasa lainnya, ini berpotensi," kata Enrico dalam Media Roundtable Discussion UOB Indonesia secara virtual, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Pemerintah Kebanjiran Penawaran SUN, Kali Ini Capai Rp 66,2 Triliun

Sektor kesehatan misalnya, transformasi digital mampu menunjang konsultasi dokter/telemedicine saat pandemi Covid-19.

Sama halnya dengan jasa finansial. Masyarakat akan sangat membutuhkan jasa finansial yang bisa diakses hanya dengan memanfaatkan ponsel untuk berbelanja, menabung, atau berinvestasi.

Keperluan digitalisasi di sektor ini semakin nyata untuk penetrasi layanan keuangan di seluruh penjuru Tanah Air, dari kota hingga ke desa. Pasalnya di beberapa titik, banyak warga yang belum memiliki akses finansial sehingga tingkat inklusi dan literasi keuangan rendah.

"Yang kita lihat support dari teknologi digital belum sampai ke sana (pedesaan)," ungkapnya.

Baca juga: Bukalapak Dikabarkan Dapat Suntikan Modal Rp 1,46 Triliun dari Microsoft

Sementara untuk mengadopsi digital di sektor pertanian, ada baiknya Indonesia bekerjasama dengan negara yang sektor pertaniannya kuat, seperti Jepang dan Thailand. Kedua negara itu sudah bergantung pada teknologi di sektor pertanian.

Lalu di sektor perikanan, digitalisasi diperlukan agar nelayan memiliki akses pembiayaan, menghasilkan panen ikan yang sehat, dan memotong rantai distribusi dari daerah satu ke daerah lainnya.

"Ada di daerah Jawa Barat, memberi makan ikan sudah digitalisasi. Menyebar bibit makanan dengan remote. Jadi jumlah makanan sudah ditakar, timingnya selalu tepat, hasil panen ikan lebih sehat, lebih banyak, dan bergizi," pungkasnya.

Baca juga: Deretan Rumah Mewah yang Dilelang Online, Harga Tertinggi Rp 67 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com