Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Belum Alokasikan Anggaran Khusus untuk Vaksin

Kompas.com - 13/01/2021, 18:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan hingga saat ini anggaran untuk vaksin Covid-19 belum masuk ke alokasi Kementerian Kesehatan.

Meskipun demikian dia menjelaskan, pihak Kementerian Keuangan dan Kemenkes sudah memiliki angka dasar anggaran yang harus digelontorkan untuk distribusi vaksin.

"Soal anggaran vaksin, benar, anggaran vaksin belum masuk, sudah ada diskusi dari kami dengan Kemenkeu, sudah ada angka dasarnya," ujar Budi ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Cegah Terjadinya Korupsi Anggaran Covid-19 Tinggi, Ini Saran BPK

Hingga saat ini, pihaknya dengan Kemenkeu masih mendiskusikan pos anggaran yang akan digunakan untuk vaksinasi.

Budi menjelaskan, beberapa pertimbangan yakni disalurkan melalyi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Bendahara Umum Negara (BUN), atau realokasi anggaran dari pos lain.

"Tapi secara prinsipnya di rapat kaninet sudah kami diskusikan dan secara prinsip sudah disetujui Ibu Menkeu bahwa anggaran vaksin pasti diberikan," ujar Budi.

"Cuma modalitasnya dan mekanismenya sepertia apa nanti Kemenkeu yang akan putuskan apakah lewat revisi anggaran, BUN, atau lewat program PEN," terang dia.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengungkapkan anggaran pemerintah untuk menyediakan dan melaksanakan vaksinasi bakal lebih dari Rp 74 triliun. Jumlah tersebut melampaui total anggaran kesehatan Rp 25,4 triliun yang dialokasikan untuk tahun 2021 ini. Sri Mulyani menjelaskan, anggaran tersebut bersifat sementara.

Pasalnya, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan proses vaksinasi bakal dilakukan secara gratis.

"Untuk bidang kesehatan hanya Rp 25 triliun, ini angka sangat sementara," jelas Sri Mulyani ketika memberikan paparan dalam sebuah webinar, Senin (4/1/2021).

Pemerintah juga telah mengantongi anggaran sementara vaksinasi Covid-19 gratis mencapai Rp 54,44 triliun dari realokasi APBN.

Duit itu berasal dari cadangan Rp 18 triliun dan anggaran kesehatan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional 2020 yang diperkirakan tidak dieksekusi Rp 36,44 triliun.

Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Pemerintah Miliki Anggaran untuk Vaksin Gratis

Ia menambahkan pemerintah masih melakukan penghitungan jumlah kebutuhan anggaran untuk membiayai vaksinasi Covid-19 yang akan dilakukan gratis sesuai instruksi Presiden Joko Widodo berdasarkan sejumlah indikator. Adapun indikator itu akan mengikuti Kementerian Kesehatan dalam menetapkan target vaksinasi.

Jika jumlah yang divaksin adalah 70 persen dari jumlah penduduk, lanjut dia, maka diperkirakan akan ada sekitar 182 juta orang yang akan menjalani vaksinasi.

“Kita akan hitung berdasarkan berapa dosis yang disuntikkan. Kalau rata-rata vaksin dua kali suntik berarti 182 juta dikali dua dosis,” kata dia.

Baca juga: Anggaran Ketahanan Pangan Tahun 2021 Capai Rp 104 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com