Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JD.com Gunakan Mata Uang Digital untuk Bayar Gaji Karyawan

Kompas.com - 27/04/2021, 15:20 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Raksasa e-commerce asal China, JD.com telah melakukan pembayaran gaji kepada karyawan mereka dengan mata uang digital yuan. Langkah tersebut diambil lantaran bank sentral setempat, People Bank of China (PBoC) tengah berupaya untuk memperluas penggunaan yuan digital.

Dilansir dari CNBC, Selasa (27/4/2021), PBoC mulai mengembangkan mata uang digital pada tahun 2014 lalu. Mata uang digital tersebut merupakan substitusi dari sirkulasi uang koin atau uang tunai.

Penggunaan mata uang digital yuan tersebut pun utamanya digunakan secara domestik atau di dalam negeri saja.

Meski yuan digital belum didistribusikan dalam lingkup nasional, namun PBoC telah melakukan beberapa uji coba di beberapa kota utama China. Uji coba tersebut dilakukan secara acak, di mana beberapa warga negara akan diminta untuk melakukan transaksi pada beberapa peritel dengan mata uang digital tersebut. JD.com merupakan salah satu merchant yang terlibat dalam uji coba tersebut.

Baca juga: Go-Jek Dapat Tambahan Modal dari Google, JD.com, hingga Mitsubishi

JD.com pada Minggu (25/4/2021) dalam sebuah unggahan blog menyatakan telah berkooperasi dengan bank sentral pada uji coba mata uang digital tersebut.

Perusahaan itu juga menyatakan telah menggunakan uang elektronik untuk membayarkan gaji dari beberapa karyawan mereka pada Januari lalu. Selain itu, JD.com juga mengaku telah menggunakan uang digital tersebut dalam beberapa transaksi bisnis lain.

Sebelumnya, Deputi Gubernur PBoC Li Bo sempat mengatakan bakal memperluas lingkup uji coba dari mata uang tersebut.

Perluasan tersebut salah satunya dengan mengizinkan pengunjung asing atau atlet yang terlibat dalam Beijing Winter Olympics 2022 untuk menggunakan yuan digital.

Untuk diketahui, yuan digital bukanlah mata uang kripto seperti bitcoin. Mata uang digital tersebut diterbitkan oleh bank sentral.

Baca juga: Simak, Ini Bocoran Mata Uang Digital Bank Sentral dari BI

China merupakan salah satu negara yang memimpin inisiasi dari penggunaan mata uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC). 

Selain China, beberapa bank sentral negara lain juga mulai mempertimbangkan penerbitan mata uang dalam bentuk digital, termasuk Bank Indonesia (BI).

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan, saat ini bank sentral masih merumuskan pembentukan Center Bank Digital Currency (CBDC).

"Kami dalam proses merumuskan center bank digital currency. Itu kami rumuskan yang nantinya BI akan terbitkan Center bank digital currency," kata Perry dalam CNBC Outlook, Kamis (25/2/2021).

Perry menyebut, nantinya mata uang itu akan diedarkan ke masyarakat melalui bank-bank dan fintech, baik secara wholesale maupun secara ritel. Adapun untuk membentuk mata uang digital itu, pihaknya melakukan kerja sama yang erat dengan bank sentral lain di berbagai dunia. Bank-bank sentral ini bakal melakukan studi komprehensif mengenai peredaran mata uang digital tersebut.

"Untuk menyusun dan mengeluarkan ke depannya Central Bank Digital Currency," kata Perry.

Baca juga: Bank Sentral Inggris Buka Kemungkinan Terbitkan Mata Uang Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com