Transisi energi di negara berkembang tidak akan semudah dan semurah di negara maju. Selama ini, untuk mencukupi listrik, investasi untuk pengembangan infrastruktur dilakukan melalui utang atau mengundang investor dengan jaminan pemerintah.
Upaya menumbuhkan ekonomi untuk menjadi lebih makmur juga membutuhkan investasi dan modal besar untuk pengembangan industri dan infrastruktur lainnya.
Baca juga: DEN Dorong Percepatan Transisi Menuju Energi Baru Terbarukan
Idealnya To Grow dan To Go Green berjalan berasamaan. Namun, faktanya negara maju yang hanya menghadapi To Go Green saja masih terlihat lambat dan belum berhasil. Apalagi negara berkembang seperti Indonesia.
Mari kita coba renungkan. Apakah upaya penurunan emisi CO2 melaui COP UNFCC ini benar-benar akan berhasil? Ataukah itu hanya sebuah gerakan euforia untuk pencitraan?
Seandainya To Grow dan To Go Green tak bisa bersamaan, mana yang akan dikorbankan? Apakah To Grow?
Apakah dalam membuat rencana dan target transisi energi, kita akan menyamai target negara- negara maju yang sudah makmur dan mencapai puncak emisinya sejak puluhan tahun lalu? Atau kita akan memilih lebih realistis dengan pertimbangan lateral?
Tidak perlukah kita meminta pengertian dunia bahwa untuk 10-15 tahun ke depan masih perlu dukungan energi fosil, seperti batu bara yang lebih murah dan tersedia dari domestik?
Keyakinan saya pribadi, net zero emission hanya akan terwujud jika ada penemuan luar biasa sumber energi bersih dan teknologi yang belum bisa dibayangkan apa dan bagaimana bentuknya.
Atau, akan terwujud jika semua masyarakat dunia membatasi penggunaan energi sebagaimana telah dilakukan oleh etnis Amish di Amerika dan Etnis Badui di Indonesia, yang membatasi penggunaan listrik dan kendaraan bermesin dalam kehidupan mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.