Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Minta BI Perluas Penggunaan Mata Uang Lokal dengan India hingga Rusia

Kompas.com - 16/02/2022, 15:45 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta Bank Indonesia (BI) memperluas kerja sama transaksi bilateral menggunakan mata uang lokal (Local Currency Settlement/LCS) ke beberapa negara.

Ketua Umum Apindo, Hariyadi B. Sukamdani mengatakan, perluasan kerja sama dilakukan selektif ke beberapa negara yang mempunyai peran tinggi dalam perdagangan dan investasi dengan Indonesia.

Baca juga: Tekan Penggunaan Dollar AS, Pemerintah Siapkan Insentif Untuk Pengusaha yang Gunakan LCS

Negara-negara tersebut, antara lain, India, Korea Selatan, Arab Saudi, hingga Rusia.

"Diperluas negara yang ikut. Tadi sempat disebut ada India, Korsel, Saudi mungkin, Rusia, lalu negara lain yang kita pandang punya potensi yang besar sama kita. Itu bagus," kata Hariyadi dalam rangkaian side event presidensi G20 Indonesia menuju 1st FMCBG, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Bank Indonesia dan The People’s Bank Of China Sepakat Perbarui Perjanjian Swap Bilateral

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, share (porsi) ekspor Indonesia ke India mencapai 1,04 miliar dollar AS atau 5,68 persen pada Januari 2022. India menjadi pangsa ekspor terbesar keempat Indonesia, setelah China, AS, dan Jepang.

Sementara Korea Selatan berada pada urutan keenam dengan pangsa mencapai 740 juta dollar AS. Porsinya 4,03 persen dari total ekspor Indonesia per Januari 2022.

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Ritel: Indomaret di Pringsewu Tidak Menimbun Minyak Goreng

Tak heran, negara ini diprediksi mampu meningkatkan transaksi LCS. Sebab, negara "pilihan" itu memiliki kaitan erat dengan RI dari sektor perdagangan maupun investasi.

"Seperti Rusia kalau pake dollar AS kena office of the foreign asset control. Nah, kita perluas saja dengan Rusia. Yang jelas-jelas ya. Itu juga akan membantu proses (perluasan LCS)," beber Hariyadi.

Baca juga: Tembus Rp 36,2 Triliun, Transaksi LCS Ditarget Tumbuh 10 Persen Tahun Ini

LCS Indonesia-China

Lebih lanjut Hariyadi mengungkapkan, kerja sama perluasan LCS antara Indonesia-China merupakan usul yang sempat disampaikan Apindo kepada Bank Indonesia. Pasalnya, aktivitas ekspor-impor pengusaha Indonesia paling banyak terjadi dengan China.

Hal ini terlihat dalam pangsa ekspor-impor RI yang dirilis BPS kemarin, Selasa (15/2/2022). Per Januari 2022, pangsa ekspor Indonesia ke China mencapai 19,25 persen atau 3,51 miliar dollar AS. China menjadi pangsa ekspor nomor satu RI.

Baca juga: Di Forum G20, RI Ajak Negara Lain Perkecil Penggunaan Dollar AS

Sejalan dengan ekspor, pangsa impor utama Indonesia juga ditempati oleh China dengan porsi (share) 36,55 persen atau 5,85 miliar dollar AS.

"Kami dari tahun 2018 yang pertama kali koordinasi dengan BI, kami support penuh dan memberikan seluruh data eksportir dan importir dari China. Waktu itu yang sudah ada (kerja sama) dengan Indonesia Thailand dan Malay. Tapi kita bilang China paling penting karena proporsi dengan China yang paling besar," sebut dia.

Baca juga: Ekspor Indonesia Anjlok, Defisit Perdagangan dengan China Capai 2,23 Miliar Dollar AS

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com