Kini, Wilmar adalah salah satu pemilik perkebunan kelapa sawit terluas di dunia dengan total luas tanam 232.053 hektar per 31 Desember 2020.
Dari jumlah tersebut, sekitar 65 persen kebun sawit Wilmar berada di Indonesia, 26 persen di Malaysia Timur dan 9 persen di Afrika.
“Di Indonesia, perkebunan kami berlokasi di Sumatera, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah (wilayah selatan) sedangkan di Malaysia, mereka berlokasi di negara bagian Sabah dan Sarawak,” tulis laman resmi perusahaan, dikutip pada Rabu (20/4/2022).
Melalui perusahaan patungan, Wilmar juga memiliki perkebunan di Uganda dan Afrika Barat seluas sekitar 46.000 hektar.
“Kami juga mengelola secara langsung 35.276 hektar di bawah skema petani kecil di Indonesia dan Afrika dan 157.515 hektar di bawah skema petani kecil melalui rekanan di Afrika. Kami berkomitmen untuk membeli semua buah yang dihasilkan oleh perkebunan pemilik lahan kecil,” tandasnya.
Selain perkebunan, Wilmar juga memiliki pabrik kelapa sawit untuk mengolah hasil panen dari perkebunannya sendiri.
Baca juga: Sejarah SilverQueen, Produk Cokelat Asal Indonesia yang Mendunia
Produk Wilmar Group dari budidaya dan penggilingan kelapa sawit adalah minyak sawit mentah dan inti sawit. Wilmar mengklaim dirinya sebagai produsen minyak nabati kemasan konsumen terbesar di dunia, dengan posisi pasar terdepan di China, Indonesia, India, Vietnam, Sri Lanka dan beberapa negara Afrika.
Minyak goreng hasil produksi Wilmar yang cukup terkenal di Indonesia di antaranya adalah Sania, Fortune, Siip dan Sovia.
Selain minyak sawit, Wilmar juga punya lini produksi beras, tepung, mie dan bumbu di bawah portofolio merek yang beragam.
Tak hanya itu, Wilmar juga merupakan salah satu pemain pupuk terbesar di Indonesia, dengan kapasitas produksi 1,2 juta MT per tahun yang didedikasikan untuk pupuk majemuk nitrogen, fosfor dan kalium (NPK).
“Bisnis pupuk diarahkan ke sektor kelapa sawit, sejalan dengan salah satu bisnis inti Wilmar. Pertumbuhan luas areal tanam baru yang luar biasa dalam satu dekade terakhir telah mengakibatkan meningkatnya permintaan pupuk, sehingga mengarah pada perluasan unit bisnis pupuk,” jelas perusahaan.
Baca juga: Omzet Produsen Kinder Joy Capai Rp 199 Triliun, Produknya Dijual di 170 Negara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.