Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitigasi Perubahan Iklim Mahal, Kemenkeu: Dana Pemerintah untuk Transisi Energi Tidak Cukup...

Kompas.com - 01/07/2022, 05:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional, Wempi Saputra, mengatakan, pemerintah RI menganggarkan dana perubahan iklim dan transisi energi hijau setiap tahun.

Namun, dana itu tetap tidak cukup untuk melakukan transisi menuju energi hijau. Sebab, transisi energi hingga tahun 2030 butuh dana hingga ribuan triliun rupiah.

Oleh sebabnya, sektor swasta (private sectors) hingga bank pembangunan perlu diundang untuk berinvestasi.

"Kalau bicara (apakah) dana pemerintah cukup? Tidak cukup, kita harus undang (sektor swasta)," kata Wempi dalam Bincang Dua Puluh Harian Kompas bersama East Ventures di Fairmont Hotel Jakarta, Kamis (30/6/2022).

Baca juga: Anggaran Mitigasi Perubahan Iklim Tak Terserap Sempurna, Sri Mulyani: Kalau Minta Rajin Banget...

Wempi menuturkan, anggaran (budget tagging) untuk memitigasi perubahan iklim itu tersebar di kementerian hingga Pemerintah Daerah (Pemda) yang besarannya bervariasi.

Menurut Wempi, besaran APBN yang ditransfer ke daerah dalam bentuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai 1/3 atau 30 persen dari total penerimaan negara.

Adapun 25 persen dari 30 persen total anggaran dialokasi untuk investasi termasuk investasi di proyek-proyek ramah lingkungan. Meski demikian, alokasi APBN kepada Pemda tersebut belum tentu cukup untuk membangun proyek berkelanjutan.

"Belum tentu cukup untuk membangun suatu project yang sustainable. Kita harus minta tolong kepada private, makanya banyak sekali project yang dibiayai co-financing oleh World Bank, ADB, dan lain-lain," ucap Wempi.

Baca juga: Pemerintah Diminta Beri Insentif buat Produk Keuangan Hijau, Ini Alasannya

Di sisi lain, pemerintah mendukung transisi energi hijau melalui penerbitan obligasi hijau yang dananya digunakan untuk proyek ramah lingkungan, seperti instrumen SDG bonds dan green sukuk.

Selain itu, pembuat kebijakan juga memiliki vehicle untuk mendukung transisi, yaitu SDG Indonesia One, skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan Sovereign Wealth Fund (SWF) bernama Indonesia Investment Authority (INA).

SDGs Indonesia One adalah platform untuk menggerakkan dana filantropi atau blended finance lainnya dalam 17 program SDGs. Dana yang terakumulasi sudah mencapai 3 miliar dollar AS.

"Kalau KPBU sekarang sudah 31 proyek yang nilainya Rp 338 triliun, ada jalan, listrik, satelit, dan lain-lain," jelas Wempi.

Baca juga: Negara G20 Rembuk di Forum Internasional, Bahas Transisi Energi Adil dan Terjangkau

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com