JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat buruh berencana menggelar aksi demonstrasi besar-besaran pada 14 Januari 2023 menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Chairul Fadly Harahap berjanji pihaknya akan mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh para buruh saat menggelar demo.
"Jadi itu kita lihat (dengar) aspirasinya seperti apa. Penolakan Perppu Cipta Kerja atau penerimaan Perppu itu kan menjadi suatu hal yang enggak bisa kita nafikan. Jadi kita enggak usah terlalu resistenlah dengan demo. Saluran-saluran untuk bicara soal komunikasi informasi bisa dilakukan lewat mana saja," ujar Chairul di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu (11/1/2023).
Baca juga: Buruh Bakal Gelar Demo Serentak Tolak Perppu Cipta Kerja
Kemenaker mengatakan aksi demonstrasi merupakan hak setiap warga negara. Selain itu, demo juga dinilai hal yang wajar dalam sistem demokrasi.
"Selama demo itu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundangan yang sudah diatur sehingga demo itu juga merupakan suatu proses yang kita sebut dengan proses demokrasi," kata dia.
Kemanaker mengaku tidak akan melakukan pengamanan yang ketat di kantornya saat buruh menggelar demo. Justru kata dia, pihaknya akan menyiapkan penjelasan kepada buruh terkait hal-hal dipersoalkan oleh buruh.
Baca juga: Menaker Sebut DPR Ingin Dilibatkan Bahas Aturan Turunan Perppu Cipta Kerja
Diberitakan sebelumnya, Serikat buruh berencana menggelar aksi demonstrasi serentak di berbagai kota pada 14 Januari 2023. Aksi ini dalam rangka menolak Perppu Cipta Kerja.
"Aksi ini membawa satu isu, yaitu menolak atau tidak setuju dengan isi Perppu No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melalui pesan tertulis, Senin (9/1/2023).
Di Jakarta, demo buruh akan dilakukan di Istana Negara mulai pukul 9.30-12.00 WIB. Adapun massa aksi berasal dari Jabodetabek, Serang, Cilegon, Karawang, Purwakarta, dan Bandung Barat.
"Jumlah peserta aksi (di Jakarta) diperkirakan lebih dari 10.000 orang," kata Said Iqbal.
Baca juga: Menaker Sebut Perppu Cipta Kerja untuk Sejahterakan Semua Pihak
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.