Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Sodetan Ciliwung yang Dibilang Jokowi Mangkrak 6 Tahun

Kompas.com - Diperbarui 28/01/2023, 04:16 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Sodetan Ciliwung atau Sodetan Kali Ciliwung jadi sorotan publik setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut proyek ini mangkrak selama kurun waktu 6 tahun.

Ada sejumlah kendala yang membuat proyek Sodetan Ciliwung terhenti, namun yang paling dominan adalah perkara pembebasan lahan, terutama di bagian jalur air masuk (inlet) lantaran ada penolakan warga.

Sejarah Sodetan Ciliwung

Dikutip dari laman resmi Kementerian PUPR, proyek Sodetan Ciliwung adalah upaya pemerintah pusat dengan menggandeng Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi banjir yang rutin melanda Ibu Kota setiap tahunnya.

Proyek Sodetan Ciliwung adalah satu dari sekian proyek pengendali banjir di kawasan hilir selain dengan sumur resapan, tanggul raksasa di pesisir Utara (giant sea wall), dan normalisasi sungai.

Baca juga: Mencontoh Naturalisasi Sungai di Singapura yang Efektif Atasi Banjir

Sementara di hulu, pemerintah membangun dua bendungan sekaligus, yakni Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi yang sudah beroperasi mulai akhir tahun 2022 kemarin.

Sodetan Ciliwung sebenarnya sudah digagas sejak lama, atau sejak dimulainya proyek Banjir Kanal Timur.

Namun kemudian proyek ini baru direalisasikan di tahun 2014 atau saat Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta. Proyek tetap berjalan meski kala itu masih ada penolakan warga yang bakal tergusur.

Proyek Sodetan Sungai Ciliwung yang diharapkan bisa menekan banjir di Jakarta.Dok. Kementerian PUPR Proyek Sodetan Sungai Ciliwung yang diharapkan bisa menekan banjir di Jakarta.

Pada awalnya, terowongan Sodetan Ciliwung itu ditargetkan bisa rampung di tahun 2015. Ada dua terowongan yang dibangun, saluran pertama selebar 3,25 meter dan saluran kedua 3,2 meter, total panjangnya 1,3 kilometer.

Untuk itu, dibangun dua inlet, inlet pertama untuk mengalirkan air dari Sungai Cipinang, lalu inlet kedua untuk Sungai Ciliwung.

Baca juga: Baru 3 Bulan Menjabat, Dirut MRT Jakarta Pilihan Anies Sudah Dicopot

Dari kedua sungai itu, nantinya air dialirkan ke Banjir Kanal Timur (BKT) yang bisa menampung aliran air jauh lebih besar dibanding kedua sungai alami tersebut. Air yang dialirkan Sodetan Ciliwung akan keluar di wilayah Kebon Nanas.

Pembangunan Sodetan Ciliwung ini akan mengurangi debit banjir Sungai Ciliwung dengan mengalirkan air sebesar 60 m3/detik ke Kanal Banjir Timur, saat Sungai Ciliwung sudah tidak lagi mampu menampung debit air pada perkiraan debit banjir ulang 25 tahunan sebesar 508 m3/detik.

Beberapa daerah akan diuntungkan dengan keberadaan proyek ini seperti kawasan Jatinegara dan Kampung Melayu, dua daerah di Jakarta yang jadi langganan banjir akibat hujan deras maupun dampak kiriman air dari hulu.

Mangkrak 6 tahun

Dalam perjalanannya, pembebasan lahan untuk proyek ini mengalami kendala. Hingga kepemimpinan Jokowi digantikan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), pembebasan lahan tak juga kunjung rampung. Ahok menyebut banyak mafia tanah menghambat proyek tersebut.

Baca juga: Hingga Lengser, Anies Belum Bisa Penuhi Janjinya Jual Saham Bir Anker

Di era Gubernur Anies Baswedan, upaya pembebasan lahan Sodetan Ciliwung masih dilanjutkan. Pada 2019, Anies mengeluarkan Keputusan Gubernur Nomor 1744 Tahun 2019.

Keputusan ini mengatur tentang Tim Persiapan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Sodetan Kali Ciliwung di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com