SYL menjamin data satelit tersebut valid karena memotret seluruh lahan padi di Tanah Air. Selain itu, laporan dari dinas-dinas provinsi dan kabupaten terkait panen padi, juga mendukung tren yang sama.
Di samping itu, sebutnya, ketersediaan beras hingga Idul Fitri hingga aman. Sebab, 1,9 juta hektar (ha) lahan sawah akan panen sampai Maret 2023.
Baca juga: Saat Panen Raya Disambut dengan Impor Beras...
"Artinya, akan ada 6 juta ton beras yang dihasilkan oleh para petani dalam negeri hingga Maret 2023 mendatang. Memasuki Februari 2023, ada kurang lebih 1,9 juta ha di seluruh Indonesia yang siap panen,” ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, Kementan siap membantu menyediakan infrastruktur yang diperlukan bagi daerah-daerah apabila mengalami kekeringan atau kebanjiran dengan menyediakan paket bantuan kepada petani.
"Pertama, bantuan berupa pompanisasi dan pipanisasi. Bantuan ini digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air. Pompa juga untuk menguras air yang menggenangi sawah akibat banjir," ujarnya.
Kedua, lanjut Ali, Kementan juga bisa menyediakan pembangunan embung atau long storage. Program yang ditujukan untuk kelompok tani (poktan) berfungsi untuk menampung air di musim hujan (bank air) kemudian dialirkan ke sawah bila dibutuhkan.
Baca juga: Pergi ke Sawah, Ibu dan Anak di Padang Pariaman Dibunuh dengan Cangkul dan Pisau
Ketiga, membangun sumur dangkal (sumur bor) di lahan-lahan yang mengalami kekeringan.
"Sumur bor ini dalamnya bisa mencapai 60 meter (m). Ini juga cukup membantu dalam mengatasi kekeringan," ujar Ali.
Keempat, lanjut dia, petani diimbau untuk ikut program asuransi Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).
Dengan asuransi tersebut, petani akan dapat ganti rugi sebesar Rp 6 juta per ha per musim jika ada lahan padinya mengalami kekeringan hingga 70 persen.
"Sehingga petani tidak perlu lagi was-was mengalami gagal panen karena kekeringan. Karena dari klaim bisa jadi modal menanam kembali," imbuh Ali.
Baca juga: Dukung Kelompok Kerja Pertanian, Sekjen Kementan Hadiri Kegiatan Side Event G20 India
Selain itu, sebut dia, Kementan juga mengidentifikasi sumber-sumber air yang masih dapat dimanfaatkan. Caranya dengan menyalurkan sumber air dengan pompa di lahan sawah yang masih memiliki standing crop.
"(Kementan) juga mendorong percepatan pelaksanaan fisik kegiatan irigasi pertanian untuk segera dimanfaatkan dalam mengantisipasi kekeringan, antara lain jaringan irigasi tersier, embung pertanian, dan irigasi perpipaan serta perpompaan," jelas Ali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.