Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GOTO Catat Rugi Rp 90 Triliun pada 2023, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 19/03/2024, 19:13 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Ilustrasi saham, manajer investasi.SHUTTERSTOCK/THAPANA STUDIO Ilustrasi saham, manajer investasi.
Beban insentif dan pemasaran produk pada kuartal IV-2023 berkurang 33 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya dan 38 persen untuk keseluruhan tahun buku 2023.

Sehingga membukukan penghematan masing-masing Rp 1,7 triliun dan Rp 9 triliun. Biaya kas operasional rutin untuk kuartal tersebut berkurang 18 persen dibandingkan kuartal sebelumnya dan 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya di kuartal keempat, dan untuk satu tahun penuh turun 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca juga: Dongkrak Kinerja 2024, Ini Strategi GOTO

Biaya kas operasional rutin (cash recurring fixed costs) pada kuartal IV-2023 tercatat menurun sebesar 39 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, serta untuk keseluruhan tahun 2023 menurun sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga berdampak pada perbaikan pada rugi EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp 12,3 triliun.

GoTo mempertahankan posisi kas dan posisi keuangan yang solid dengan kas, setara kas, dan deposito jangka pendek senilai Rp 27,4 triliun atau setara dengan 1,8 miliar dollar AS pada Desember 2023.

Sehubungan dengan dekonsolidasi Tokopedia yang telah efektif pada tanggal 1 Februari 2024, posisi kas, setara kas, dan deposito jangka pendek GoTo akan menjadi Rp 23 triliun atau setara dengan 1,5 miliar dollar AS.

“Perbedaan sebesar Rp4,4 triliun tersebut terutama disebabkan oleh perpindahan dana yang ditampung sementara dalam rekening escrow yang berasal dari transaksi yang melibatkan pengguna Tokopedia. Jumlah tersebut telah dipindahkan kepada Tokopedia sebagai bagian dari dekonsolidasi ini,” tambah Lo.

Baca juga: Kata GOTO soal Isu Merger dengan Grab

Direktur Utama GOTO Patrick Walujo mengatakan, pihaknya telah meletakkan landasan operasional yang kuat dengan tercapainya EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal IV-2023 dan terjalinnya kemitraan strategis dengan TikTok pada bisnis e-commerce yang akan berdampak luas kepada bisnis-bisnis Financial Technology dan On-Demand Services.

“Ke depannya, fokus Perseroan adalah untuk memperkuat landasan ini agar dapat mendorong pertumbuhan yang lebih cepat dan profitabel,” ujar Patrick.

Dia bilang, pihaknya akan melakukannya dengan berpegang teguh pada misi kami untuk memperkaya pengalaman konsumen serta membuat produk dan layanan kami dapat menjangkau basis konsumen secara lebih luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com