PENDIDIKAN gratis masih menjadi dambaan setiap orangtua di Indonesia, terutama mengingat biaya pendidikan yang terus meningkat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), biaya pendidikan semakin tinggi seiring dengan naiknya jenjang pendidikan.
Laporan Statistik Penunjang Pendidikan 2021 BPS menunjukkan bahwa rata-rata biaya pendidikan untuk perguruan tinggi mencapai Rp 14,47 juta pada tahun ajaran 2020-2021.
Meskipun demikian, Indonesia telah menjamin hak pendidikan melalui program 12 tahun, mencakup pendidikan dasar dan menengah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah mengemukakan bahwa implementasi pendidikan gratis seperti di Finlandia memerlukan tarif pajak tinggi, bahkan mencapai 70 persen.
Finlandia, dengan sistem kesehatan universal terbaik di dunia dan pendidikan gratis dari TK hingga kuliah, menunjukkan bahwa pajak yang tinggi dapat mendukung pelayanan publik berkualitas.
Hasil jajak pendapat Litbang Kompas tahun 2022 mengungkapkan gambaran yang menarik mengenai persepsi publik terhadap kualitas manusia di Indonesia.
Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa masih ada banyak tantangan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Tanah Air.
Menurut jajak pendapat tersebut, 46,8 persen responden menganggap kualitas manusia Indonesia masih "biasa-biasa saja", 26,6 persen responden percaya bahwa kualitas manusia Indonesia sudah "bagus", 24 persen responden lainnya menyatakan bahwa kualitas manusia Indonesia masih "buruk".
Dari hasil ini, terlihat bahwa mayoritas publik (71,4 persen) merasa bahwa ada ruang besar untuk peningkatan kualitas manusia di Indonesia.
Meskipun ada yang menganggap kualitas sudah bagus, dan sebagian lainnya merasa masih buruk, fokus utama harus tetap pada upaya untuk meraih peningkatan yang signifikan.
Pemerintah telah mengambil langkah serius dengan mengalokasikan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan sejak 2009.
Presiden Joko Widodo dalam pidatonya mengenai Rancangan APBN 2024 menekankan tujuh hal penting untuk meningkatkan kualitas SDM, termasuk distribusi guru, sarana prasarana pendidikan, peningkatan kualitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan perluasan akses pendidikan di semua jenjang.
Meskipun ada komitmen kuat dari pemerintah, masih terdapat tantangan signifikan dalam sektor pendidikan Indonesia.
Data dari APBN 2024, Kementerian Keuangan menyoroti rendahnya skor Indonesia dalam PISA (Programme for International Student Assessment), indikator rendah Human Capital Index (HCI), masalah pengangguran lulusan vokasi, dan rendahnya kompetensi guru.
Selain itu, tingkat partisipasi dalam PAUD dan perguruan tinggi juga belum optimal.