Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Covid-19 Efektif, Mata Uang Negara-negara Ini Terus Menguat

Kompas.com - 28/04/2020, 14:32 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber CNBC

Berikut daftar mata uang yang bergerak menguat di tengah pandemi virus corona:

Dollar Australia

Tahun lalu, dollar Australia merupakan salah satu mata uang berkinerja terburuk di kawasan Asia Pasifik. Hal itu disebabkan oleh kinerja perekonomian yang melambat.

Di awal 2020, nilai tukar dollar Australia terhadap dollar Amerika Serikat mencapai 0,7 dollar, sebelum akhirnya tertekan jadi 0,57 dollar AS pada pertengahan Maret karena kekhawatiran terhadap virus mulai terjadi.

Namun demikian saat ini, dollar Australia telah menguat 11,4 persen menjadi 0,64 dollar AS.

Australia bertindak cepat ketika wabah muncul di negara itu, menutup perbatasannya dan melakukan pembatasan mobilitas warganya. Minggu ini, Australia mencatatkan penambahan kasus baru harian hanya satu digit.

Baca juga: Faktor Hoki, Penerima Kartu Prakerja Ditentukan Lewat Pengacakan

Pemerintah setempat pun mengatakan bakal mulai mengurangi beberapa batasan.

Negara ini memiliki total 6.721 kasus dan 83 kematian pada tanggal 27 April, menurut data John Hopkins.

Dollar Selandia Baru

Pada sekitar pertengahan Maret, mata uang Selandia Baru berada pada titik terendah menjadi 0,5666 dollar Selandia Baru per dollar AS. Sejak itu telah naik sekitar 6,4 persen di atas level 0,60 dollar AS.

Pada Senin (27/4/2020), Selandia telah menurunkan tingkat siaga dan memungkinkan pertemuan hingga 10 orang serta mengizinkan bisnis untuk dibuka kembali.

Meskipun pelaku usaha tidak dapat secara fisik berinteraksi dengan pelanggan. Negara itu sebelumnya telah meningkatkan tingkat siaga ke tingkat siaga tertinggi, yang berarti tidak ada pertemuan yang diizinkan dan semua bisnis yang tidak penting ditutup.

Baca juga: Resesi Pandemi Covid-19, Penasihat Trump: Ini Guncangan Terbesar Dibanding Great Depression

Dibandingkan dengan negara lain, Selandia Baru termasuk negara dengan jumlah kasus Covid-19 terendah setelah negara tersebut melakukan lockdown ketat setelah kasus pertama muncul.

Saat ini, terdapat 1.472 kasus Covid-19 di Selandia Baru dengan 19 kematian.

Won Korea Selatan

Korea Selatan mulanya merupakan negara di luar China yang terdampak paling parah virus corona. Namun kini, Korea Selatan menjadi salah satu panutan dalam pengendalian virus dengan melakukan pelacakan kontak secara intensif serta melakukan pengujian atau test Covid-19 secara masif.

Korea Selatan pun telah melonggarkan aturan pembatasan sosial yang membuat kondisi negara tersebut sangat kontras dengan negara-negara lain di dunia. Orang-orang di Korea Selatan telah kembali bekerja dan pergi ke mal atau bahkan makan di restoran.

Indeks Kospi Korea Selatan telah bangkit kembali dan demikian pula mata uangnya. Won Korea melemah ke level di atas 1.270 pada awal Maret, tetapi menguat hampir 5 persen sekitar pertengahan April karena kasus berkurang.

Baca juga: Panduan Cara Mencairkan Dana Insentif Kartu Prakerja di ATM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com