Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hippindo: Jangan Ada Perbedaan Kebijakan di Sektor Ritel Saat PSBB

Kompas.com - 14/05/2020, 13:26 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta mengatakan keberadaan toko ritel menjadi sektor yang dibutuhkan masyarakat saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Sebab, dalam aturannya memang dibolehkan buka dengan syarat penerapan protokol kesehatan.

“Jadi, seharusnya tidak ada perbedaan kebijakan setiap daerah terkait dengan PSBB. Pasalnya semua aturan dijalankan berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan,” kata Tutum Rahanta, seperti dikutip dari Antaranews, Kamis (14/5/2020).

Baca juga: Industri Ritel Terpuruk Selama Pandemi Corona

Tutum menjelaskan, saat ini semua kegiatan ritel sudah diatur dan dijalankan berdasarkan Surat Edaran Menteri Perdagangan Nomor 317/M-DAG/SD/04/2020 tentang ketersediaan dan kelancaran pasokan barang kebutuhan masyarakat selama PSBB.

"Tinggal bagaimana pengawasannya. Apakah ritel yang bersangkutan menerapkan protokol kesehatan atau tidak," ujarnya.

Untuk itu, kata Tutum, pemda yang harus ikut aktif mengimbau rakyat jangan keluar jika tidak mendesak sehingga ketika lonjakan pengunjung, jangan ritel yang disalahkan.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Agus Pambagio mengatakan dalam membuat kebijakan pemerintah maupun pemda harus adil dan tidak pilih-pilih, misalnya dalam izin operasional toko selama PSBB.

“Jika tidak boleh, tidak boleh semua. Jangan yang satu boleh, sementara yang satu tidak,” ujarnya.

Baca juga: Pengusaha Ritel Diminta Sediakan Masker hingga Hand Sanitizer untuk Karyawannya

Ia mencontohkan IKEA Alam Sutera di Tangerang yang merupakan peritel perabot rumah tangga ditutup karena buka di tengah PSBB.

Sementara bisnis yang sama ACE Hardware dan Informa di Jakarta tetap dibolehkan buka karena dapat izin dari pemerintah.

“Ini tidak konsisten dan menimbulkan keirian,” ujarnya.

Sebelumnya IKEA sempat ditutup sementara oleh Pemda Kota Tangerang karena banyak pengunjung yang datang ke toko tersebut saat PSBB.

 

Public Relations IKEA Indonesia Ririn Basuki mengatakan IKEA Alam Sutera terhitung 11 Mei 2020 secara sukarela menutup toko untuk sementara.

Padahal, sesuai ketentuan PSBB, IKEA diperkenankan beroperasi untuk melayani dan menyediakan kebutuhan rumah tangga bagi para pelanggannya.

“Tidak ada pelanggaran terhadap ketentuan PSBB yang dilakukan IKEA. Kami telah mengikuti seluruh kriteria protokol yang diatur dalam ketentuan PSBB, sebagaimana dikonfirmasi oleh Pemerintah Daerah Kota Tangerang melalui Kepala Satpol PP,” ujarnya.

Padahal menurut Ririn, IKEA menyediakan produk rumah tangga untuk mendukung kebutuhan sehari-hari masyarakat dan situasi saat ini bukan hanya sembako yang merupakan hal utama, tetapi produk rumah tangga juga dibutuhkan.

Baca juga: Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Bahan Pokok untuk Cegah Spekulan

Berbeda dengan IKEA, peritel mebel dan peralatan rumah tangga ACE Hardware dan Informa justru mengantongi izin untuk membuka gerai.

Vice President Corporate Affairs Kawan Lama Dasep Suryanto mengatakan ACE Hardware dan Informa termasuk dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB Untuk Penanganan Corona (COVID-19) yang dibolehkan operasi.

"Kita memasok kebutuhan rumah tangga dan memasok alkes ke sejumlah RS dana alkes COVID-19. Sesuai surat dari Kemenkes,” ujarnya.

Selain itu, dasar operasi sesuai dengan Surat Edaran Menteri Perdagangan no 317/M-DAG/SD/04/2020 tentang ketersediaan dan kelancaran pasokan barang kebutuhan masyarakat selama PSBB.

“Dalam operasi kami tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com