Berdayakan Petani Kakao di Jembrana, LPEI Sabet Global CSR Award

Saat ini, Desa Jembrana merupakan satu-satunya produsen biji kakao di Indonesia yang melakukan proses fermentasi sebelum biji di proses ke tahap selanjutnya hingga menjadi cacahan atau nibs.

Baca juga: LPEI: Peran Penjamin Kredit Penting untuk Pemulihan Ekonomi

''Dalam kerja sama yang dilakukan Kalimajari dan KSS, kami menemukan hal-hal unik, spesifik, dan punya karakter dari biji-biji kakao yang dihasilkan Kabupaten Jebrana,” terang Agung.

Selain itu, lanjut Agung, Koperasi KKS menjalankan program yang memberi ruang bagi perempuan-perempuan tangguh petani kakao di Jembrana agar bisa improvisasi dan meningkatkan kapasitas mereka.

Dukungan yang diberikan LPEI kepada KSS telah meningkatkan kapasitas produksi dan menaikkan kualitas produk kakao.

Sebelum bersinergi dengan LPEI, dari sisi perlengkapan, pengelolaan, juga manajemen masih terkendala. Segmen pasar juga masih kecil.

Baca juga: Lewat Daring, LPEI Genjot Kapasitas UMKM Tembus Pasar Ekspor

Setelah bersinergi, Koperasi KKS semakin lengkap dan terdapat beberapa infrastruktur yang membantu kegiatan operasional, seperti lantai jemur, solar dryers, kotak fermentasi.

''Dukungan LPEI memberi dampak luar biasa. Dukungan LPEI kepada KSS telah memberikan kontribusi yang luar biasa, karena mampu mendorong koperasi, UMKM, dari sesuatu yang impossible menjadi possible,” ujarnya.

Sementara itu, Ni Ketut Sri Astuti, salah satu petani kakao Jembrana mengaku, berkat dukungan LPEI, ia belajar banyak hal guna meningkatkan kualitas produksi kakao.

“Sangat senang sekali karena sebagai petani wanita kami diakui. Di KSS, saya bertemu petani wanita-wanita lain, menyatakan bahwa perempuan bisa menunjukkan harga dirinya, meningkatkan perekonomian keluarga dan membawa kakao Jembrana ke internasional,” ucap Sri Astuti.

Baca juga: Dukung Kinerja Ekspor, LPEI Akan Terus Kucurkan Pembiayaan