Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Masalah Keuangan yang Bikin Kamu Menderita Setiap Bulan

Kompas.com - 15/08/2021, 09:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Kalau tiba-tiba hal itu terjadi, sementara kamu tidak punya dana darurat sepeserpun, mau tidak mau, harus meminjam uang agar bisa membiayainya.

Konsekuensinya, utang wajib dibayar. Utang ini akan menjadi beban keuangan setiap bulan. Beban bertambah jika ternyata ini bukan pinjaman pertamamu.

Baca juga: 6 Langkah Mengubah Kebiasaan Biar Enggak Boros Belanja

Sebelumnya kamu sudah punya utang. Kemudian mengajukan utang baru lagi. Akibatnya, utang semakin menggunung dan berpotensi gagal bayar.

Oleh karenanya, penting menyisihkan dana darurat sedari dini. Besaran alokasi bujet sekitar 10 persen dari gaji untuk mengumpulkan dana darurat ideal.

Yakni sebesar 3-6 kali pengeluaran sebulan bagi lajang. Sedangkan bagi yang sudah menikah dan punya anak, 6-12 kali pengeluaran.

Baca Juga: Usia 25 Tahun Mau Punya Penghasilan Ratusan Juta? Begini Caranya

Selalu menarik tabungan

Tabungan sifatnya untuk masa depan atau mewujudkan tujuan keuanganmu. Seharusnya tidak dipakai sesuka hati.

Tetapi memiliki simpanan di tabungan sangat mudah dicairkan atau ditarik. Inilah yang kerap jadi godaan.

Kurang uang saat belanja, gesek kartu debit atau ambil uang di ATM untuk membayar. Saldo di tabungan otomatis berkurang. Dan ini berlangsung terus menerus menjadi sebuah kebiasaan. Tidak hanya satu atau dua kali.

Parahnya lagi, sudah diambil, tabungan tidak ditambah. Kamu tidak menyisihkan uang untuk tabungan. Lama-lama saldo di tabungan habis.

Masa Kini Kacau, Masa Depan Suram

Masalah-masalah keuangan di atas bisa menimbulkan malapetaka buatmu. Bukan saja di masa kini, tetapi juga untuk masa depanmu.

Mulai mengatur keuangan sedini mungkin. Pakai prinsip yang sederhana saja, selalu catat pemasukan dan pengeluaranmu. Pastikan tidak besar pasak daripada tiang.

Gunakan rumus mengatur keuangan 40-30-20-10. Sebesar 40 persen dari gaji untuk biaya hidup atau pengeluaran rutin, seperti makan, minum, transportasi, bayar tagihan listrik dan air, kuota internet, serta lainnya.

Sebesar 30 persen dialokasikan untuk membayar cicilan utang, seperti kredit rumah, kredit kendaraan, pinjaman online, kartu kredit, atau utang lainnya. Sebesar 20 persen untuk masa depan, seperti investasi, tabungan, atau dana darurat. Sisanya 10 persen untuk amal atau kebaikan.

Selain itu, lakukan evaluasi keuangan agar kamu tahu apakah ada pengeluaran yang tidak sejalan dengan rencana awal. Evaluasi ini dapat kamu lakukan dalam periode tertentu, setiap bulan, per kuartal, atau setahun sekali.

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com