Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Karyawan Sebut Mark Zuckerberg Seharusnya Mundur dari CEO, Mengapa?

Kompas.com - 02/11/2021, 19:35 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNN


NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan pegawai Facebook Frances Haugen mengatakan seharusnya Mark Zuckerberg mundur dari jabatannya sebagai CEO Facebook.

Ia yang juga merupakan whistleblower dari Facebook Papers mengatakan, bila Zuckerberg mundur dari jabatannya, kinerja perusahaan bisa lebih kuat dari saat ini.

"Saya pikir perusahaan tidak akan mengalami perubahan bila ia tetap menduduki posisi CEO," ujar dia seperti dilansir dari CNN, Selasa (2/11/2021).

"Saya berharap ia bisa melihat dirinya bisa melakukan lebih banyak hal di dunia ini, serta ada orang lain yang bisa mengambil alih posisinya," ujar Haugen.

Lebih lanjut ia menjelaskan, bila Zuckerberg mundur, maka kinerja Facebook bisa berjalan lebih baik bila orang yang mengambil alih posisi CEO fokus pada sisi keamanan perusahaan.

Untuk diketahui, Hugens telah membocorkan raibuan lembar dokumen rahasia perusahaan kepada Komisi Sekurtas dan Bursa (SEC) setempat, penegak hukum, dan Wall Street Journal.

Baca juga: Facebook Ganti Nama Jadi Meta, Apa Artinya?

 

Dokumen yang juga disebut sebagai Facebook Papers tersebut berisi beragam masalah besar yang dihadapi perusahaan, termasuk di dalamnya bagaimana misinformasi dan ujaran kebencian diperkuat lewat platform media sosial tersebut.

Selain itu, Facebook Papers juga berisi bagaimana kelompok terkoordinasi dapat menggunakan Facebook untuk menyebabkan kekerasan dan bahaya di dunia nyata, dan bagaimana kurangnya kemampuan bahasa non-Inggris telah membahayakan pengguna di bagian dunia yang tidak stabil secara politik. .

Facebook yang kini telah berubah nama menjadi Meta pun telah beberapa kali membantah klaim Haugen. Facebook juga mengatakan, dokumen yang dibocorkan Haugen memberikan gambaran miring dari hasil upaya dan riset perusahaan.

"Ada yang salah dari premis pemberitaan ini. Ya, kami adalah bisnis dan mendulang laba, namun gagasan yang mengatakan kami melakukannya dengan mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan orang lain adalah kesalahpahaman dari kepentingan komersial kami," ujar Juru Bicara Facebook Andy Stone kepada CNN.

Bulan lalu, Facebook mengatakan akan mempekerjakan 10.000 orang di Uni Eropa untuk membantu membangun metaverse.

Baca juga: Facebook Cari 10.000 Tenaga Kerja Ahli Kembangkan Platform Digital Metaverse di Uni Eropa

Haugen pun mengkritik langkah tersebut dan menyebut rencana perusahaan untuk berinvestasi di metaverse sebelum menyelesaikan masalah keamanannya sebagai langkah yang tak masuk akal.

"Berkali-kali, Facebook memilih ekspansi di area baru daripada tetap berpegang pada apa yang telah mereka lakukan," katanya.

"Saat Anda membaca dokumen, itu menyatakan dengan sangat jelas bahwa perlu ada lebih banyak sumber daya pada sistem keselamatan yang sangat mendasar. Dan alih-alih berinvestasi dalam memastikan bahwa platform mereka memiliki tingkat keamanan minimal, mereka akan menginvestasikan 10.000 pengembang video game. Dan saya tidak bisa membayangkan bagaimana ini masuk akal," jelas dia.

Juru Bicara Meta Joe Osborne pun menilai komentar Haugen tersebut sebagai perbandingan yang konyol.

"Bukannya sebuah perusahaan hanya dapat membangun teknologi baru atau berinvestasi untuk menjaga keselamatan orang," kata Obsorne dalam sebuah pernyataan kepada CNN Business.

"Jelas, kita bisa dan harus melakukan kedua hal ini pada saat yang sama - dan memang begitu," ujar dia.

Baca juga: Ganti Nama Jadi Meta, Facebook Janji Biaya Iklan Digital Jadi Murah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com