Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Fenomena "Tech Winter", Xendit: Jangan Hamburkan Uang dari Investor

Kompas.com - 17/03/2023, 21:00 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena "Tech Winter" masih akan berlanjut pada 2023. Hal ini menuntut perusahaan rintisan (startup) menyiapkan model bisnis dengan profit yang jelas.

Adapun Tech Winter menggambarkan suatu kondisi di mana menurunnya minat investor untuk berinvestasi di sektor teknologi.

Co-Founder Dan COO Xendit Tessa Wijaya mengatakan, keseimbangan pertumbuhan bisnis harus tetap dijaga selama berlangsungnya fenomena Tech Winter tersebut.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Bank Jago Petik Pelajaran Penting

"Balancing terap harus bertumbuh pesat dan jangan sampai menghamburkan uang yang diberikan investor," kata Tessa saat ditemui di Gedung Victoria, Jakarta Selatan, Jumat (17/3/2023).

Tessa mengatakan, saat ini, pihaknya fokus mengembangkan produk di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina.

Ia juga mengatakan, pihaknya kini mulai berhati-hati dalam membuka lapangan pekerjaan mengingat adanya biaya yang harus dikeluarkan.

Baca juga: OJK Resmi Bubarkan Dana Pensiun Adisarana Wanaartha


"Fokus untuk growth di produk kami. Tech Winter berhati-hati jangan sampai berkembang pesat, kami masih hiring (tapi) hati-hati di tempat dan keahlian tepat supaya berkembang sebagai perusahaan," ujarnya.

Lebih lanjut, Tessa mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke negara lain di Asia Tenggara.

"Tahun ini cukup dulu, nanti enggak fokus. Mungkin tahun depan kita lihat akan kemana lagi," ucap dia.

Baca juga: Sri Mulyani Rombak Pejabat Direktorat Jenderal Pajak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com