JAKARTA, KOMPAS.com - PT United Tractors Tbk. (UNTR) berupaya untuk meninggalkan ketergantungan pada bisnis yang berkaitan dengan batu bara.
Saat ini, 70 persen dari bisnis United Tractors masih ditopang oleh sektor batu bara. Namun, anak perusahaan Astra International ini terus menggenjot bisnis pertambangan mineral lain.
Corporate Secretary United Tractors Sara K. Loebis menjelaskan, dalam aspirasi keberlanjutan bisnis sampai 2030, perusahaan menargetkan portofolio batubara dan sektor lain sama-sama 50 persen.
Sebagai gambaran, produksi batu bara UNTR yang dijalankan oleh PT Pamapersada Nusantara (PAMA) tercatat 71,1 juta ton sampai Juli 2023. Angka itu tumbuh 17 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu 60,7 juta ton.
Baca juga: Beralih dari Batu Bara, United Tractor Bakal Tingkatkan Sektor Pertambangan Mineral
"Kami masih punya waktu sampai 2030 untuk mengupayakan porsi tersebut, yang bukan batubara harus kami gejot naik, dari 30 persen mengarah ke 50 persen," kata dia dalam Workshop Wartawan, Rabu (23/8/2023).
Meskipun begitu, United Tractors tidak berniat untuk menghentikan bisnis yang telah ada.
Untuk mengejar target tersebut, ia menerangkan, United Tractors mulai inisiatif untuk masuk ke bisnis lain di luar batu bara, seperti emas dan nikel.
Salah satu bisnis pertambangan lain yang sedang digarap oleh United Tractors adalah emas.
Perusahaan mencatat, sampai Juli 2023 produksi emas di tambang Martabe, Sumatera Utara sebanyak 126.000 ons .
Jumlah tersebut turun 25 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 168.000 ons.
Sara bilang, penurunan produksi emas terjadi karena perusahan bersandi bursa UNTR itu sedang fokus pada membangun fasilitas tailing storage.
"Kami tetap optimis dapat mengejar yang 70 persen itu nanti dibalap dengan yang non batu bara mengarah ke 50 persen," imbuh dia.
Baca juga: Harga Batu Bara Acuan Mei 2023 Dipatok Sebesar 206,16 Dollar AS
Dalam kesempatan yang sama, Investor Relation United Tractors Ari Setiyawan menuturkan, produksi emas tahun depan diproyeksikan akan meningkat seiring dengan rampungnya pembangunan fasilitas tailing storage.
Tailing Storage Facility (TSF) adalah media pembuangan tailing atau material sisa setelah proses pemisahan mineral seperti emas dan eprak dari bijih (ore).
UNTR sendiri membidik target tahun depan dapat menjual emas sebanyak 250.000 ons.