Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada OSS, Kadin: Kurangi Beban Administratif Pengusaha

Kompas.com - 12/08/2021, 19:23 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik adanya Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Berbasis Risiko atau Online Single Submission (OSS) Risk Based Approved.

Pasalnya, pengajuan izin usaha yang secara online dalam satu atap itu mengurangi beban administratif pengusaha.

Seelum ada OSS, pengusaha harus bolak-balik ke kementerian/lembaga (K/L) maupun Pemerintah Daerah untuk mengurus izin yang entah kapan selesai.

Baca juga: Ada OSS, Bahlil Yakin Investasi Tetap Tembus Rp 900 Triliun Tahun Ini

"Saya melihatnya lebih sederhana dalam pengajuan, lalu proses perizinan lebih cepat karena ada pemangkasan birokrasi, bisa mengajukan perizinan dari rumah. Mengurangi beban administratif pengusaha," kata Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid dalam webinar OSS RBA, Kamis (12/8/2021).

Arsjad mengungkapkan, perizinan terintegrasi secara online ini mampu meningkatkan tingkat kemudahan berusaha (ease of doing business/EoDB) Indonesia.

Dengan OSS, para investor yang semula segan mengurus izin, akan datang ke Indonesia.

Investor yang datang ini bakal menciptakan lapangan pekerjaan sehingga mengurangi kemiskinan. Ujung-ujungnya, pengangguran dan kemiskinan yang meningkat selama pandemi bisa diturunkan.

"(OSS) inilah approach yang paling benar dalam konteks melihat sebuah lisensi atau izin yang ada, karena kalau bicara versi 1.1 masih harus dilakukan K/L atau Kepda, skrg terpusat mencakup 16 sektor melalui OSS di mana dikoordinasi oleh Kementerian Investasi," beber Arsjad.

Baca juga: Sri Mulyani: Sistem OSS Beri Kepastian, Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional

Berdasarkan perhitungannya, diperlukan investasi 6,6-7 persen untuk mendorong pertumbuhan lapangan usaha. Lapangan kerja baru itu diharapkan mampu meningkatkan konsumsi rumah tangga antara 5,4-5,5 persen.

Kemudahan perizinan kata Arsjad, secara tidak langsung membantu pertumbuhan ekonomi.

"Kalau lihat hasil (hitungan) BPS, terlihat bagaimana roda ekonomi kita itu datang dari spending/konsumsi rumah tangga, selain kita butuh investor lain yaitu dalam bidang komoditas," sebut dia.

Arsjad menambahkan, kemudahan izin usaha, utamanya yang berisiko rendah merupakan afirmasi pemerintah kepada UMKM.

Mudahnya izin membuat pelaku usaha semakin mudah membentuk badan usaha.

Baca juga: Bangun OSS Bareng Indosat, Menteri Investasi: Bukan Kaleng-kaleng

Tercatat, UMKM memiliki kontribusi sebesar 60 persen terhadap PDB. Jika UMKM kuat, maka ekonomi negara akan kuat mengingat UMKM menjadi fondasi di beberapa negara.

"Jadi recovery ekonomi saat ini akan sangat terbantu dengan tumbuhnya UMKM baru. Manfaat kepada UMKM adalah perizinan cepat, proses bebas biaya, NIB langsung jadi, dan tanpa syarat lagi," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com