Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah PO Sugeng Rahayu, Dijuluki Sumber Bencono, Pernah Dibekukan Kemenhub

Kompas.com - 01/09/2023, 14:37 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Bagi masyarakat di sepanjang Jalan Nasional Surabaya-Yogyakarta, tentu sudah sangat familiar dengan kehadian PO Bus Sugeng Rahayu.

Bus Sugeng Rahayu adalah bagian dari armada milik grup perusahaan transportasi yang berbasis di Sidoarjo Jawa Timur, Sumber Group.

Baru-baru ini, Bus Sugeng Rahayu mengalami kecelakaan fatal dalam tabrakan adu banteng dengan Bus Eka yang mengakibatkan dua pengemudi dari masing-masing bus meninggal dunia.

Armada bus Sumber Group ini boleh dibilang adalah salah satu andalan bagi warga di seputaran Jawa Timur, Jawa Tengah (khususnya eks Karesidenan Solo), dan Yogyakarta untuk bepergian antar-ketiga kawasan tersebut.

Baca juga: Siapa Pemilik PO Bus Sugeng Rahayu yang Dulu Bernama Sumber Kencono?

Tarifnya yang terbilang cukup terjangkau menjadi alasan bus ini jadi primadona masyarakat. Terlebih, trayek yang dilintasinya merupakan rute yang potensi penumpangnya cukup gemuk.

Awalnya bernama Sumber Kencono

Bus Sugeng Rahayu sendiri sejatinya merupakan re-branding dari bus yang sebelumnya bernama Sumber Kencono. Selama puluhan tahun, masyarakat sekitar kerap menjuluki bus-bus Sumber Group sebagai raja jalanan di ruas Surabaya-Yogyakarta.

Istilah raja jalanan sendiri merujuk pada kendaraan yang kerap menggunakan lajur yang bukan seharusnya sehingga memaksa pengendara lain dari arah berlawanan untuk mengalah.

Bukan cuma itu saja, pengemudi bus ini pun terkenal memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. Stigma buruk Bus Sumber Kencono semakin melekat lantaran bus ini juga sering terlibat kecelakaan lalu lintas.

Baca juga: Siapa Pemilik Saham Mayoritas AHM, Dikuasai Astra atau Honda Jepang?

Kecelakaan di jalan yang melibatkan Bus Sumber Kencono paling tinggi terjadi sepanjang antara tahun 2009 hingga 2011. Puncaknya pada tahun 2011, di mana Bus Sumber Kencono mengalami kecelakaan maut di Puri, Mojokerto.

Dalam kecelakaan tersebut, jumlah korban meninggal mencapai belasan orang pada 2011. Sementara berdasarkan data Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim antara 2009 hingga 2011, terjadi 76 kasus kecelakaan yang melibatkan Sumber Kencono.

Dalam kurun tiga tahun itu Sumber Kencono menyebabkan 75 orang meninggal, 38 luka berat, dan 76 orang luka ringan.

Karena sudah sering mengalami kecelakaan, masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur mempelesetkan nama Sumber Kencono dengan Sumber Bencono yang berarti sumber bencana.

Baca juga: Siapa Pemilik RS Sentosa, Tempat Bersalin Bayi Tertukar di Bogor?

Selain sebutan Sumber Bencono, julukan populer lain yang disematkan masyarakat sekitar pada bus ini adalah Bus Maut hingga Bus SK, SK sendiri merupakan kependekan dari Sumber Kecelakaan.

Pernah dibekukan Kemenhub

Karena acapkali mengalami kecelakaan lalu lintas, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan dan Dinas Perhubungan Jawa Timur sempat mencabut izin operasi bus PO Sumber Kencono pada 2011.

Pencabutan izin operasional diakibatkan bus Sumber Kencono sering mengalami tabrakan yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Namun demikian, pencabutan tersebut hanya bersifat sementara. Pemilik sekaligus pendiri Sumber Group, Setyaki Sasongko, berjuang keras agar Sumber Kencono pembekuan izin dihentikan karena bisa membuat perusahaannya bangkrut.

Baca juga: Siapa Pemilik Texas Chicken yang Tutup Seluruh Gerainya di RI?

Menurutnya, PO Sumber Group menjadi sumber kehidupan bagi ribuan karyawan yang bergantung pada perusahaan ini, dari mulai pengemudi, kernet, hingga montir.

“Kami punya banyak karyawan, ada seribu lebih. Toh kecelakaan kemarin yang salah bukan kami,” kata Setyaki Sasongko pada September 2011 dikutip dari Tribunnews.

PO Sumber Group akhirnya kembali diizinkan membuka trayek di lintasan Surabaya-Yogyakarta setelah berjanji melakukan perbaikan manajemen dan operasional. Perusahaan juga terkena sanksi berupa pengurangan armada.

Selain melakukan perbaikan di tubuh perusahaan, Setyaki Sasongko juga mengganti nama Bus Sumber Kencono dengan Sumber Selamat. Tujuannya agar bus maupun krunya senantiasa memberikan rasa aman dan nyaman pada para penumpang dan pengguna jalan.

Beberapa tahun kemudian, PO Sumber Selamat berganti nama lagi menjadi Sugeng Rahayu yang terus digunakan sampai saat ini.

Baca juga: Pemilik CMNP Sebenarnya Jusuf Hamka atau Mbak Tutut?

Penghentian pengentian pembekuan izin ini memang sempat menuai protes masyarakat. Gubernur Jatim Soekarwo, misalnya, sampai memutuskan mengirim surat ke Kementerian Perhubungan.

Ia meminta agar pemerintah pusat secara serius mengevaluasi perizinan PO Sumber Group tersebut.

Setelah dilakukan banyak pembenahan oleh Setyaki Sasongko, terutama pada aspek pengemudi, angka kecelakaan Bus Sumber Selamat sudah jauh berkurang, kepercayaan masyarakat pun kembali meningkat.

Nyaris dibekukan kembali

Setelah lama tak lagi terlibat kecelakaan lalu lintas pascpa pembenahan besar-besaran tahun 2011, Sumber Kencono kembali terlibat insiden di jalan pada 2012.

Mengutip laman Kementerian Pehubungan, Bus Sumber Kencono bertabrakan dengan sepeda motor di Jalan Raya Madiun. Pada saat kecelakaan, kendaraan tersebut diketahui perseneling bus dalam posisi gigi 6, sehingga diduga sedang dalam kecepatan tinggi.

Baca juga: Siapa Pemilik Toko Buku Gunung Agung yang Kini Terus Merugi?

Bus naas tersebut terguling setelah mendahului truk di depannya. Bus menabrak sepeda motor dari arah berlawanan dan warung di pinggir jalan. Beberapa korban meninggal dunia dan mengalami luka berat.

Namun meski kecelakaan kembali terjadi, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyatakan tidak perlu melakukan pencabutan izin usaha PO Sumber Kencono.

Apalagi PO Sumber Kencono termasuk perusahaan yang di kelola secara profesional. Perlu investigasi siapa yang menjadi pemicu kecelakaan di Madiun tersebut.

‘"Kalau izin usahanya kita cabut, lantas siapa yang bertanggung jawab terhadap nasib seluruh karyawan dan investasi yang sudah dibenamkan untuk usaha ini," kata Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso kala itu, pada 9 Februari 2012.

Baca juga: Terancam Bangkrut, Siapa Sebenarnya Pemilik Tupperware?

"Bagaimana juga dengan nasib penumpang karena armada yang melayani rute atau trayek yang selama ini dilayani PO Sumber Kencono kekurangan armada," imbuh dia.

Suroyo menegaskan, kita harus melihat secara jernih kesalahan itu disebabkan oleh siapa. Jika kesalahannya diakibatkan oleh pihak lain, baik itu sepeda motor, mobil, truk atau bus lain, apalah pantas PO Sumber Kencono yang dihukum.

Menurut dia, jika kesalahan ada pada pengemudi PO Sumber Kencono yang ugal-ugalan apakah pantas jika izin usahanya yang dicabut.

"Tapi kalau kesalahan itu pada manajemen, tidak usah diminta, pasti akan saya cabut izin usahanya," tegas Suroyo lagi.

Baca juga: Astra Bantah Recall Motor Honda gara-gara Isu eSAF Gampang Keropos

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com