Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Bakal Naikkan Pajak Untuk Danai Penanganan Pandemi

Kompas.com - 07/09/2021, 20:29 WIB
Mutia Fauzia

Penulis

Sumber CNBC


LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan rencana untuk menaikkan pajak pada Selasa (7/9/2021).

Dilansir dari CNBC, pajak yang didapatkan akan digunakan untuk mendanai layanan kesehatan dan reformasi terhadap sistem bantuan sosial negara tersebut.

Sejak April, pemerintah Johnson menjelaskan, pemerintah ingin memperkenalkan pajak kesehatan dan sosial sebesar 1,25 persen atas setiap pendapatan yang diperoleh di seluruh Inggris Raya.

Baca juga: PayPal Luncurkan Layanan Jual Beli Uang Kripto di Inggris

Tarif pajak atas dividen pemegang saham juga akan meningkat dalam jumlah yang sama.

Peningkatan tarif pajak dimukai seiring dengan kenaikan tarif Asuransi Nasional dan menjadi pajak terpisah atas penghasilan yang diperoleh pada tahun 2023.

Secara keseluruhan, jumlah pajak yang meningkat bakal mencapai 36 miliar poundsterling dalam tiga tahun mendatang.

Penerimaan atas pajak akan digunakan untuk meningkatkan layanan sistem kesehatan dan sosial Inggris Raya.

"Menjadi kesalahan saya untuk mengatakan kami sanggup membayar ongkos pandemi tanpa mengambil pilihan yang sulit namun bertanggung jawab untuk mendanai hal tersebut," ujar Boris Johnson.

Ia mengatakan, tarif pajak baru akal menjadi investasi tambahan permanen bagi layanan kesehatan dan sosial.

Baca juga: Cara Daftar NPWP Online, Sekaligus Manfaatnya Bagi Wajib Pajak

Menurut dia, pemerintah menjadi tidak bertanggung jawab bila membebankan pembiayaan pandemi hanya dengan mengandalkan pinjaman.

"Beberapa akan bertanya mengapa mengapa kami tidak menaikkan pajak penghasilan atau pajak capital gain saja. Pajak penghasilan tidak dibayar oleh bisnis, sehingga seluruh beban akan jatuh pada individu, kira-kira dua kali lipat jumlah yang dapat diharapkan oleh pembayar pajak dasar. Dan total pendapatan dari pajak capital gain berjumlah kurang dari 9 miliar poundsterling tahun ini,” katanya kepada para politisi.

Sementara itu, tarif pajak baru akan membagi biaya antara individu dan pelaku bisnis.

Harapannya, semua pihak berkontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing.

"Dan karena kami juga meningkatkan tarif pajak dividen, kami akan meminta pemilik bisnis dan investor dengan pendapatan yang baik untuk memberikan kontribusi yang adil juga. Faktanya, 14 persen penduduk berpendapatan terbesar akan membayar sekitar setengah dari pendapatan pajak tersebut," ujar Boris Johnson.

Baca juga: Cara Bayar Pajak Kendaraan Online untuk Motor dan Mobil

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com